Rabu, 30 Desember 2015
Selasa, 22 Desember 2015
SELAMAT TINGGAL PERAWANKU
Berbagai cerita seks perawan terbagus
dan terbaik hanya ada di ternikmat.com yang merupakan website yang
membahas cerita dewasa seks terbaru dan terupdate | Pengalaman ini
terjadi sekitar awal bulan Februari tahun 2011. Pengalaman ini tidak
kukarang sendiri tapi berdasarkan cerita asli yang kualami di tahun 2011
ini. Cerita panas ini bermula saat aku berkenalan dengan seorang cowok,
sebut saja namanya Muki. Orangnya tampan, tinggi sekitar 170 cm, dan
tubuhnya atletis. Pokoknya sesuai dengan pria idamanku.
Perbedaan umur kami sekitar 8 tahun, dan
dia baru saja lulus dari univ swasta terkenal di Jakarta. Kami kenalan
pada saat aku sedang mempersiapkan acara untuk perpisahan kelas 3 di
SMA-ku. SMAku di kawasan Jakarta Barat. Dan pada saat itu Muki sedang
menemani adiknya yang kebetulan panitia perpisahan SMA kami. Pada saat
itu Muki hanya melihat-lihat persiapan kami dan duduk di ruangan
sebelah.
Oh ya, sampai lupa memperkenalkan diri.
Perkenalkan nama panggilanku Maya. umurku 18 tahun (SMA kelas 3).
Tinggiku lumayan sekitar 168 cm dan warna kulitku kuning bersih.
Rambutku pendek sebahu, dan dadaku tidak terlalu besar dan tidak terlalu
kecil juga. Sangat proporsional antara tinggi dan berat badanku. Kata
orang-orang aku sangat cocok untuk seorang model. Dan aku belum
mempunyai pacar. Aku anak ke 3 dari 4 bersaudara dan semua perempuan.
Kakak-kakakku semua sudah mempunyai pacar, kecuali adikku yang paling
kecil kelas dua SMP. OK dilanjut ya
Akhirnya pada saat istirahat siang,
inilah pertama kalinya kami ngobrol-ngobrol. Dan pada saat kenalan
tersebut kami sempat menukar nomor telepon rumah. Kira -kira 3 hari
kemudian, Muki menelepon ke rumahku.
“Hallo selamat sore, bisa bicara dengan Maya, ini dari Muki.”
“Ada apa, kok tumben mau nelepon ke sini, aku kira sudah lupa.”
“Gimana kabar kamu, mana mungkin aku lupa. Hmm, May ada acara nggak malam minggu ini.”
“Ada apa, kok tumben mau nelepon ke sini, aku kira sudah lupa.”
“Gimana kabar kamu, mana mungkin aku lupa. Hmm, May ada acara nggak malam minggu ini.”
Aku sempat kaget Muki mengajakku keluar
malam minggu ini. Padahal baru beberapa hari ini kenalan tapi dia sudah
berani mengajakku keluar. Ah, biarlah, cowok ini memang idamanku kok.
“Hmmm… belum tau, mungkin nggak ada, dan mungkin juga ada,” jawabku.
“Kenapa bisa begitu,” balas Muki.
“Ya, kalaupun ada bisa dibatalin seandainya kamu ngajak keluar, dan kalo batal acaranya aku bakalan akan nggak terima telpon kamu lagi,” balasku lagi.
“Ooo begitu, kalau gitu aku jemputnya ke rumahmu, sabtu sore, kita jalan-jalan aja. Di mana alamat rumahmu.”
“Kenapa bisa begitu,” balas Muki.
“Ya, kalaupun ada bisa dibatalin seandainya kamu ngajak keluar, dan kalo batal acaranya aku bakalan akan nggak terima telpon kamu lagi,” balasku lagi.
“Ooo begitu, kalau gitu aku jemputnya ke rumahmu, sabtu sore, kita jalan-jalan aja. Di mana alamat rumahmu.”
Kemudian aku memberikan alamat rumahku
di kawasan Maruya. Dan ternyata rumah Muki tidak begitu jauh dari
rumahku. Ya, untuk seukuran Jakarta, segala sesuatunya dihitung dengan
waktu bukan jarak.
Tepat hari sabtu sore, Muki datang
dengan kendaraan dan parkir tepat di depan rumahku. Setelah tiga puluh
menit di rumah, ngobrol -ngobrol dan pamitan dengan orang rumah,
akhirnya kami meninggalkan rumah dan belum tahu mau menuju ke mana.Di dalam mobil kami berdua, ngobrol sambil ketawa-ketawa dan tiba-tiba
Muki menghentikan mobilnya tepat di lapangan tenis yang ada di kawasan
Jakarta Barat.
“May, kamu cantik sekali hari ini, boleh aku mencium kamu,” bisik Muki mesra.
“Muk, apa kita baru aja kenalan, dan kamu belum tau siapa aku dan aku belum tau siapa kamu sebenarnya, jangan-jangan kamu sudah punya pacar.”
“Kalo aku sudah punya pacar, sudah pasti malam minggu ini aku ke tempat pacarku.”
“Muk, terus terang semenjak pertama kali melihat kamu aku langsung tertarik.”
“Muk, apa kita baru aja kenalan, dan kamu belum tau siapa aku dan aku belum tau siapa kamu sebenarnya, jangan-jangan kamu sudah punya pacar.”
“Kalo aku sudah punya pacar, sudah pasti malam minggu ini aku ke tempat pacarku.”
“Muk, terus terang semenjak pertama kali melihat kamu aku langsung tertarik.”
Tiba-tiba tangan Muki memegang tanganku dan meremasnya kuat -kuat.”Aku juga May, begitu melihat kamu langsung tertarik.”
Dan Muki menarik tanganku hingga badanku
ikut tertarik, lalu Muki memelukku erat-erat dan mencium rambutku
hingga telingaku. Aku merinding dan tiba-tiba tanpa kusadari bibir Muki
sudah ada di depan mataku. Dan pelan-pelan Muki mencium bibirku.
Pertama-tama, sempat kulepaskan. Karena inilah pertama kali aku dicium
seorang laki-laki. Dan tanpa pikir panjang lagi, aku yang langsung
menarik badan Muki dan mencium bibirnya. Ciuman Muki sepertinya sudah
ahli sekali dan membuatku begitu bernafsu untuk menarik lidahnya. Oh..
betapa nikmatnya malam ini. Dan, lama-kelamaan tangan Muki mulai meraba
sekitar dadaku.
“Jangan Muk, aku tidak mau secepat ini, lagi pula kita melakukannya di depan jalan, aku malu Muk,” jawabku.
Sebenarnya aku ingin dadaku diremas oleh
Muki karena aku sudah mengidam-idamkan dan sudah membayangkan apa yang
akan terjadi berikutnya.
“May, bagaimana kalau kita nonton aja. Sekarang masih jam setengah delapan dan film masih ada kok.”
Akhirnya aku setuju. Di dalam bioskop
kami mencari tempat posisi yang paling bawah. Muki sepertinya sudah
sangat pengalaman dalam memilih tempat duduk. Dan begitu film diputar,
Muki langsung melumat bibirku yang tipis. Lidah kami saling beradu dan
aku membiarkan tangan Muki meraba di sekitar dadaku. Walaupun masih
ditutupi dengan baju.
Tiba-tiba Muki membisikkan sesuatu di telingaku, “May, kamu membuat nafsuku naik.”
“Aku juga Muk,” balasku manja.
Dan Muki menarik tanganku dan
mengarahkan tanganku ke arah penisnya. “Astaga,” pikirku. Ternyata
diluar dugaanku, penis Muki sudah sangat tegang sekali. Dan aku tidak
menyia-nyiakan kesempatan yang pertama kali ini. “Teruskan may, remas
yang kuat dan lebih kuat lagi.” Tak lama kemudian, tangan Muki sudah
berhasil membuka bajuku. Kebetulan saat itu aku memakai kemeja kancing
depan. Sehingga tidak terlalu susah untuk membukanya. Kebetulan aku
memakai BH yang dibuka dari depan.
Akhirnya tangan Muki berhasil meremas
susuku yang baru pertama kali ini dipegang oleh seseorang yang baru
kukenal. Muki meremasnya dengan lembut sekali dan sekali-kali Muki
memegang puting susuku yang sudah keras. “Teruskan Muk, aku enak
sekali..” Dan tanpa sengaja aku pun sudah membuka reitsleting celananya,
yang pada saat itu memakai celana kain. “Astaga,” pikirku sekali lagi,
tanganku dibimbing Muki untuk memasuki celana dalam yang dipakainya. Dan
sesaat kemudian aku sudah meremas-remas penis Muki yang sangat besar.
Kami saling menikmati keadaan di bioskop waktu itu. “Teruskan Muk, aku
enak sekali..” Tidak terasa film yang kami tonton berlalu dengan cepat.
Dan akhirnya kami keluar dengan perasaan kecewa.
“Kita langsung pulang ya May sudah malam,” pinta Muki.
“Muk, sebenarnya aku belum mau pulang, lagian biasanya kakak-kakakku kalau malam mingguan pulangnya jam 11:30 malam, sekarang masih jam 10:15, kita keliling-keliling dulu ya.” bisikku mesra.
“Muk, sebenarnya aku belum mau pulang, lagian biasanya kakak-kakakku kalau malam mingguan pulangnya jam 11:30 malam, sekarang masih jam 10:15, kita keliling-keliling dulu ya.” bisikku mesra.
Sebenarnya dalam hatiku ingin sekali
mengulang apa yang sudah kami lakukan tadi di dalam bioskop. Namun
rasanya tidak enak bila kukatakan pada Muki. Mudah-mudahan Muki mengerti
apa yang kuinginkan.
“Ya, sudah kita jalan-jalan ke senayan
aja, sambil ngeliat orang-orang yang lagi bingung juga,” balas Muki
dengan nada gembira. Sampai di senayan, Muki memarkirkan mobilnya tepat
di bawah pohon yang jauh dari mobil lainnya. Dan setelah Muki
menghentikan mobilnya, tiba-tiba Muki langsung menarik wajahku dan
mencium bibirku. Kelihatannya Muki begitu bernafsu melihat bibirku.
Sebenarnya inilah waktu yang kutunggu-tunggu. Kami saling melumat bibir
dan permainan lidah yang kami lakukan membuat gairah kami tidak
terbendung lagi.
Tiba-tiba Muki melepaskan ciumannya.
“May, aku ingin mencium susumu, bolehkan..”
Tanpa berkata sedikit pun aku membuka
kancing kemejaku dan membuka kaitan BH yang kupakai. Terlihat dua
gundukan yang sedang mekar -mekarnya dan aku membiarkannya terpandang
sangat luas di depan mata Muki. Dan kulihat Muki begitu memperhatikan
bentuk bulatan yang ada di depan matanya. Memang susuku belum begitu tumbuh secara keseluruhan, tapi aku sudah tidak sabar lagi untuk dicium oleh seorang lelaki.
“May, apa ini baru pertama kali ada yang memegang yang menciumi susumu,” bisik Muki.
“Iya, Muk, baru kamu yang pertama kali, aku memberikan ke orang yang benar -benar aku inginkan,” balasku manja.
“Iya, Muk, baru kamu yang pertama kali, aku memberikan ke orang yang benar -benar aku inginkan,” balasku manja.
Tak lama kemudian, Muki dengan lembutnya
menciumi susuku dan memainkan lidahnya di seputar puting susuku yang
sedang keras. Aduh enak sekali rasanya. Inilah waktu yang tunggutunggu
sejak lama. Nafsuku langsung naik pada saat itu.
“Jangan berhenti Muk, teruskan ya… aku
enak sekali..” Dan tanganku pun dibimbing Muki untuk membuka reitsleting
celananya. Dan aku membukanya.
Kemudian Muki mengajak pindah tempat
duduk dan kami pun pindah di tempat duduk belakang. Sepertinya di
belakang kami bisa dengan leluasa saling berpelukan. Baju kemejaku sudah
dilepas oleh Muki dan yang tertinggal hanya BH yang masih menggantung
di lenganku. Reitsleting celana Muki sudah terbuka dan tiba-tiba Muki
menurunkan celananya dan terlihat jelas ada tonjolan di dalam celana
dalam Muki. Dan Muki menurunkan celana dalamnya. Terlihat jelas sekali
penis Muki yang besar dan berwarna kecoklatan. Ditariknya tanganku untuk
memegang penisnya. Dan aku tidak melepaskan kesempatan tersebut. Muki
masih terus menjilati susuku dan sekali-kali Muki menggigit puting
susuku.
“Muk, teruskan ya… jilat aja Muk, sesukamu..” desahku tak karuan.
Sementara aku masih terus memegang penis
Muki. Dan sepertinya Muki makin bernafsu dengan permainan seksnya.
Akhirnya Muki sudah tidak tahan lagi.
“May, kamu isap punyaku ya… mau nggak?”
“Isap bagaimana..”
“Tolong keluarin punyaku di mulutmu.”
“Isap bagaimana..”
“Tolong keluarin punyaku di mulutmu.”
Sebenarnya aku masih bingung, tapi
karena penasaran apa yang dimaui Muki, maka aku menurut saja apa
permintaannya. Dan Muki merubah posisi duduknya, Muki menurunkan
kepalaku hingga aku berhadapan langsung dengan kepunyaan Muki.
“Muk, besar sekali punyamu.”
“Langsung aja may, aku sudah tidak tahan..”
“Langsung aja may, aku sudah tidak tahan..”
Aku langsung mengulum pelan-pelan
kepunyaan Muki. Inilah pertama kali aku melihat, memegang dan mengisap
dalam satu waktu. Aku menjilati dan kadang kutarik dalam mulutku
kepunyaan Muki. Sekali-kali kujilati dengan lidahku. Dan sekali-kali
juga kujilati dan kuisap buah kepunyaan Muki. Aku memang menikmati yang namanya penis. Mulai dari atas turun ke
bawah. Dan kuulangi lagi seperti itu. Dan kepala penis kepunyaan Muki
aku jilatin terus. Ah… benar-benar nikmat.
Sekitar lima menit aku menikmati
permainan punya Muki, tiba-tiba, Muki menahan kepalaku dan menyuruhku
mengisap lebih kuat. “Terus May, jangan berhenti, terus isap yang kuat,
aku sudah tidak tahan lagi..” Dan tidak lama setelah itu, Muki mengerang
keenakan dan tanpa sadar, keluar cairan berwarna putih dari penis Muki.
Apakah ini yang namanya sperma, pikirku. Dalam keadaan masih keluar,
aku tidak bisa melepaskan penis Muki dari mulutku, aku terus mengisap
dan menyedot sperma yang keluar dari penis Muki.
Ah… rasa dan aromanya membuatku ingin
terus menikmati yang namanya sperma. Aku pun tidak bisa melepaskan
kepalaku karena ditahan oleh Muki. Aku terus melanjutkan isapanku dan
aku hanya bisa melebarkan mulutmu dan sebagian cairan yang keluar
tertelan di mulutku. Dan Muki kelihatan sudah enak sekali dan melepaskan
tangannya dari kepalaku.
“May, aku sudah keluar, banyak ya..”
“Banyak sekali Muk, aku tidak sanggup untuk menelan semuanya, karena aku belum biasa.”
“Tidak apa-apa May..”
“Banyak sekali Muk, aku tidak sanggup untuk menelan semuanya, karena aku belum biasa.”
“Tidak apa-apa May..”
Kemudian Muki mengambil cairan yang
terbuang di sekitar penisnya dan menaruh ke susuku. Aku pun
memperhatikan kelakuan Muki. Dan Muki mengelus-elus susuku. Akhirnya jam
sudah tepat jam 11 malam. Dan aku diantar oleh Muki tepat jam 11 lewat
35 menit. Karena besoknya kami berjanji akan ketemu lagi. Malamnya entah
mengapa aku sangat sulit sekali tidur. Karena pengalamanku yang pertama
membuatku penasaran, entah apa yang akan kulakukan lagi bersama Muki
esoknya.Dan, malam itu aku masih teringat akan penis Muki yang besar dan
aroma sperma serta ingin rasanya aku menelan sekali lagi. Ingin
cepat-cepat kuulangi lagi peristiwa malam itu.
Besoknya dengan alasan ada pertemuan
panitia perpisahan, aku akhirnya bisa keluar rumah.Akhirnya sesuai jam
yang sudah ditentukan, Muki menjemputku dan Muki membawaku ke suatu
tempat yang masih teramat asing buatku.
“Tempat apa ini Muk,” tanyaku.
“May, ini tempat kencan, daripada kita kencan di mobil lebih bagus kita ke sini aja, dan lebih
aman dan tentunya lebih leluasa. Kamu mau.”
“Entahlah Muk, aku masih takut tempat seperti ini.”
“Kamu jangan takut, kita tidak keluar dari mobil. Kita langsung menuju kamar yang kita pesan.”
“May, ini tempat kencan, daripada kita kencan di mobil lebih bagus kita ke sini aja, dan lebih
aman dan tentunya lebih leluasa. Kamu mau.”
“Entahlah Muk, aku masih takut tempat seperti ini.”
“Kamu jangan takut, kita tidak keluar dari mobil. Kita langsung menuju kamar yang kita pesan.”
Dan sampai di garasi mobil, kami keluar,
dan di garasi itu hanya ada satu pintu. Sepertinya pintu itu menuju ke
kamar. Benar dugaanku. Pintu itu menuju ke kamar yang sudah dingin dan
nyaman sekali, tidak seperti yang kubayangkan. Terlihat ada kulkas
kecil, kamar mandi dengan shower, dan TV 21, dan tempat tidur untuk
kapasitas dua orang.
“Maya, kita santai di sini aja ya… mungkin sampai sore atau kita pulang setelah magrib nanti, kamu mau..” pinta Muki.
“Aku setuju saja Muk, terserah kamu.”
“Aku setuju saja Muk, terserah kamu.”
Setelah makan siang, kami
ngobrol-ngobrol dan Muki membaringkan badanku di tempat tidur. “May,
kamu mau kan melakukannya sekali lagi untukku.” Aku setuju. Sebenarnya
inilah yang membuatku berpikir malamnya apa yang akan kami lakukan
berikutnya. Muki berdiri di depanku, dan melepaskan kancing kemejanya
satu persatu, dan membuka celana panjang yang dipakainya. Terlihat
sekali lagi dan sekarang lebih jelas lagi kepunyaan Muki daripada malam
kemarin. Ternyata kepunyaan Muki lebih besar dari yang kubayangkan. Dan,
dalam sekejap Muki sudah terlihat bugil di depanku.
Muki memelukku erat-erat dan
membangunkanku dari tempat tidur. Sambil mencium bibirku, Muki menarik
ke atas baju kaos ketat yang kupakai. Dan memelukku sambil melepaskan
ikatan BH yang kupakai. Dan pelan-pelan tangan Muki mengelus susuku yang
sudah keras. Dan lama -kelamaan tangan Muki sudah mencapai reitstleting
celanaku dan membuka celanaku. Dan menurunkan celana dalamku. Aku masih
posisi berdiri, dan Muki jongkok tepat di depan vaginaku. Muki
memandangku dari arah bawah. Sambil tangannya memeluk pahaku.
“May, bodi kamu bagus sekali.”
Muki sekali lagi memperhatikan bulu-bulu yang tidak terlalu lebat dan menciumi aroma vaginaku.
“May, seandainya hari ini perawanmu hilang, kamu bagaimana.”
“Terserah kamu Muk, aku tidak peduli tentang perawanku, aku ingin menikmati hari ini, denganmu berdua, dan aku kepengen sekali melakukannya denganmu..” Akhirnya aku pasrah apa yang dilakukan oleh Muki.
Muki sekali lagi memperhatikan bulu-bulu yang tidak terlalu lebat dan menciumi aroma vaginaku.
“May, seandainya hari ini perawanmu hilang, kamu bagaimana.”
“Terserah kamu Muk, aku tidak peduli tentang perawanku, aku ingin menikmati hari ini, denganmu berdua, dan aku kepengen sekali melakukannya denganmu..” Akhirnya aku pasrah apa yang dilakukan oleh Muki.
Kemudian Muki meniduriku yang sudah
tidak memakai apa-apa lagi. Kami sudah sama-sama bugil. Dan tidak ada
batasan lagi antara kami. Muki bebas menciumiku dan aku juga bebas
menciumi Muki. Kami melakukannya sama-sama dengan nafsu kami yang sangat
besar. Baru pertama kali ini aku melakukannya seperti hubungan suami
istri. Muki menciumi seluruh tubuhku mulai dari atas turun ke bawah. Begitu bibir Muki sampai di vaginaku yang sudah sangat basah, terasa olehku Muki membuka lebar vaginaku dengan jari-jarinya.
Ah… nikmat sekali. Seandainya aku tahu
senikmat ini, ingin kulakukan dari dulu. Ternyata Muki sudah menjilati
klitorisku yang panjang dan lebar. Dengan permainan lidahnya di vaginaku
dan tangan Muki sambil meremas susuku dan memainkan putingku, aku
rasanya sudah sangat enak sekali. Sepertinya tidak kusia-siakan
kenikmatan ini tiap detik. Muki sekali-kali memasukan jarinya ke
vaginaku dan memasukkan lidahnya ke vaginaku.
Akhirnya dengan nafsu yang sudah tidak bisa kutahan lagi, kukatakan pada Muki.
“Muk, masukkan punyamu ke punyaku ya… masukannya pelan -pelan,” pintaku.
Muki lalu bangkit dari arah bawah. Dan menciumi bibirku.
“May, kamu sudah siap aku masukkan, apa kamu tidak menyesal nantinya.”
“Tidak Muk, aku tidak menyesal. Aku sudah siap melakukannya.”
“Tidak Muk, aku tidak menyesal. Aku sudah siap melakukannya.”
Lalu Muki melebarkan kakiku dan terlihat
jelas sekali punya Muki yang sangat besar sudah siap-siap untuk masuk
ke punyaku. Vaginaku sudah basah sekali. Dan kubimbing penis Muki agar
tepat masuk di lubang vaginaku. Pertama-tama memang agak sakit, tapi
punyaku sepertinya sudah tidak terasa lagi akan sakit yang ada, lebih
banyak nikmatnya yang kurasakan. Dengan dorongan pelan dan pelan sekali,
akhirnya punya Muki berhasil masuk ke dalam lorong kenikmatanku.
“Oh… enak sekali,” jeritku.
Terasa seluruh lorong dan dinding
vaginaku penuh dengan penis besar kepunyaan Muki. Dengan sekali tekan
dan dorongan yang sangat keras dari penis Muki, membuat hari itu aku
sudah tidak perawan lagi. Muki membisikkan sesuatu di telingaku, “May,
kamu sudah tidak perawan lagi.”
“Ngga apa-apa Muk, jangan dilepas dulu ya…”
“Terus Muk, goyang lebih kencang, aku enak sekali..” Dengan posisi aku di bawah, Muki di atas, kami melakukannya lama sekali. Muki terus menciumi susuku yang sudah keras, penis Muki masih terbenam di vaginaku. Akhirnya puncak kenikmatanku yang pertama keluar juga.
“Terus Muk, goyang lebih kencang, aku enak sekali..” Dengan posisi aku di bawah, Muki di atas, kami melakukannya lama sekali. Muki terus menciumi susuku yang sudah keras, penis Muki masih terbenam di vaginaku. Akhirnya puncak kenikmatanku yang pertama keluar juga.
“Muki sepertinya aku sudah tidak tahan lagi… aku mau keluar.”
“Keluarin terus May, aku tidak akan melepaskan punyaku.”
“Muk, aku tidak tahan lagi… a..ahh… aaahh.. aku keluar Muk, aku keluar.. keluar Muk..enaak sekali, jangan berhenti, teruskan… aaaa… aaaa..” Pada saat orgasme yang pertama, Muki langsung menciumi bibirku. Oh… benar -benar luar biasa sekali enaknya.
“Keluarin terus May, aku tidak akan melepaskan punyaku.”
“Muk, aku tidak tahan lagi… a..ahh… aaahh.. aku keluar Muk, aku keluar.. keluar Muk..enaak sekali, jangan berhenti, teruskan… aaaa… aaaa..” Pada saat orgasme yang pertama, Muki langsung menciumi bibirku. Oh… benar -benar luar biasa sekali enaknya.
Akhirnya aku menikmati kehangatan punya
Muki dan aku masih memeluk badan Muki. Walaupun udara di kamar itu
sangat dingin, tapi hawa yang kami keluarkan mengalahkan udara dingin.
“May, aku masih mau lagi, tidak akan kulepaskan… sekarang aku mau posisi enam sembilan. Kamu isap punyaku dan aku isap punyamu.”
Kemudian kami berubah posisi ke enam
sembilan. Muki bisa sangat jelas mengisap punyaku. Dan kelihatan
kliotorisku yang sangat besar dan panjang.
“May punyamu lebar sekali.”
“Isap terus Muk, aku ingin mengeluarkan sekali lagi dan berkali-kali.”
“Isap terus Muk, aku ingin mengeluarkan sekali lagi dan berkali-kali.”
Aku terus mengisap punya Muki sementara
Muki terus menjilati vaginaku dan kami melakukannyasangat lama sekali.
Penis Muki yang sudah sangat keras sekali membuatku bernafsu untuk
melawannya. Dan permainan mulut Muki di vaginaku juga membuatku
benar-benar terangsang dan sepertinya saat-saat seperti ini tidak ingin
kuakhiri.
“Muk… aku mau keluar lagi… aku tidak tahan lagi honey…”
“Tahan sebentar May, aku juga mau keluar..”
“Tahan sebentar May, aku juga mau keluar..”
Tiba-tiba Muki langsung merubah posisi.
Aku di bawah dan dia di atas. Dengan cepat Muki melebarkan kakiku, dan
oh.. ternyata Muki ingin memasukkan penisnya ke vaginaku. Dan sekali
lagi Muki memasukkan penisnya ke vaginaku. Walaupun masih agak sulit,
tapi akhirnya lorong kenikmatanku dapat dimasuki oleh penis Muki yang
besar.
“Dorong yang keras Muk, lebih keras lagi,” desahku. Muki menggoyangan badannya lebih cepat lagi.
“Iya Muk, seperti itu… terus… aaa..aaa… enak sekali, aku mau melakukannya terusmenerus denganmu..”
“May, aku sudah tidak tahan lagi… aku mau keluar…”
“Aku juga Muk, sedikit lagi, kita keluar sama -sama ya… aaa..”
“May… aku keluar..”
“Aku juga Muk… aaa… aa… terasa Muk, terasa sekali hangat spermamu..”
“Aduh, May… goyang terus May, punyaku lagi keluar…”
“Aduh Muk… enak sekali…”
“Iya Muk, seperti itu… terus… aaa..aaa… enak sekali, aku mau melakukannya terusmenerus denganmu..”
“May, aku sudah tidak tahan lagi… aku mau keluar…”
“Aku juga Muk, sedikit lagi, kita keluar sama -sama ya… aaa..”
“May… aku keluar..”
“Aku juga Muk… aaa… aa… terasa Muk, terasa sekali hangat spermamu..”
“Aduh, May… goyang terus May, punyaku lagi keluar…”
“Aduh Muk… enak sekali…”
Bibirku langsung menciumi bibir Muki
yang lagi dipuncak kenikmatan. Tak lama kemudian kami sama-sama terdiam
dan masih dalam kehangatan pelukan. Akhirnya kami mencapai kenikmatan
yang luar biasa. Dan sama-sama mengalami kenikmatan yang tidak bisa
diukur.
“May… spermaku sekarang ada di dalam punyamu.”
“Ia Muk…”
“Ia Muk…”
Tidak lama kemudian, Muki membersihkan cairan spermanya di vaginaku.
“May, kalo kamu hamil, aku mau bertanggungjawab.”
“Iya Muk..” jawabku singkat.
“Iya Muk..” jawabku singkat.
Akhirnya kami mandi sama-sama. Di kamar
mandi kami melakukannya sekali lagi, dan aku mengalami kenikmatan sampai
dua kali. Sekali keluar pada saat Muki menjilati vaginaku dan sekali
lagi pada saat Muki memasukkan penisnya ke vaginaku. Muki pun mengalami
hal yang sama.
Sorenya kami melakukannya sekali lagi.
Kali melakukannya berulang kali. Dan istirahat kami hanya sebentar,
tidak sampai satu jam kami sudah melakukannya lagi. Benar-benar luar
biasa. Aku pun tidak tahu kenapa nafsuku begitu bergelora dan tidak mau
berhenti. Kalau dihitunghitung dalam melakukan hubungan badan, aku sudah
keluar 8 kali orgasme. Dan kalau hanya sekedar diisap oleh Muki hanya 3
kali. Jadi sudah 11 kali aku keluar. Sementara Muki sudah 7 kali.
Malamnya tepat jam 8.30 kami keluar dari
penginapan. Padahal jika dipikir-pikir, hanya dalam waktu dua hari saja
aku sudah melepaskan keperawananku ke seseorang. Dan sampai sekarang
hubunganku dengan Muki bukan sifatnya pacaran, tapi hanya bersifat untuk
memuaskan nafsu saja. Dan, baru kali ini aku bisa merasakan tidur yang
sangat pulas sesampainya di rumah. Besoknya aku harus sekolah seperti
biasa dan tentunya dengan perasaan senang dan ingin melakukannya
berkali-kali. Seperti biasa setiap tanggal 20, aku datang bulan. Dan
kemarin (tanggal 20 Februari 2001) ini aku masih dapat. Aku langsung
menelepon Muki sepulang dari sekolah.
“Muk, aku dapat lagi, dan aku tidak hamil.”
“Iya May… syukurlah…”
“Muk, aku ingin melakukannya sekali lagi, kamu mau Muk..”
“Iya May… syukurlah…”
“Muk, aku ingin melakukannya sekali lagi, kamu mau Muk..”
Dan, ternyata kami bisa melakukannya di
mana saja. Kadang aku mengisap penis Muki sambil Muki menyetir mobil
yang lagi di jalan tol. Dan setelah cairan sperma Muki keluar yang
tentunya semua kutelan, karena sudah biasa, setelah itu tangan Muki
memainkan vaginaku. Kadang juga sebelum pulang aku tidak lagi mencium
bibir Muki, tapi aku mengisap kepunyaan Muki sebelum turun dari mobil,
hanya sekitar 2 menit, Muki sudah keluar. Dan aku masuk rumah masih ada
sisa-sisa aroma sperma di mulutku.
Di tiap pertemuan kami berdua selalu
saling mengeluarkan. Jika kami ingin melakukan hubungan badan, biasanya
kami menyewa penginapan dari siang sampai sore dan hanya dilakukan tiap
hari sabtu karena pada saat itu sepulang sekolah Muki langsung
mengajakku ke penginapanMinggu, 20 Desember 2015
AKU DENGAN BABYSITTER ANAKKU
Malam telah larut dan jam telah menunjukan pukul 9 malam. Sedari siang tadi
kakakku bersama suaminya menghadiri pertemuan sebuah Network Marketing dan
diteruskan dengan pertemuan khusus para leaders.
Untuk menghilangkan suntuk, aku connect ke internet dan berbagai macam situs aku buka, seperti biasa pasti terdapat banyak situs yang asal nyrobot. Biasanya aku langsung close karena aku enggak enak dengan kakakku, tetapi malam ini mereka tidak ada dirumah, hanya bersama dengan seorang baby sister keponakanku, namanya Imah baru berumur 18 Tahun dan berasal dari Wonosobo. Memang agak kolotan dan dusun sekali, tetapi kalau aku perhatikan lagi Imah memiliki body yang lumayan bagus dengan wajah yang tidak terlalu jelek.
Kami biasa mengobrolkan acara tivi atau terkadang Im-im (panggilan Imah sehari-hari) aku ajari internet meskipun hasilnya sangat buruk. Entah kenapa malam ini keinginanku untuk melihat situs porno sangat besar dan libidoku naik saat aku lihat foto-foto telanjang di internet, tanpa aku sadari Im-im keluar dari kamar dan berjalan ke arahku entah sudah berapa lama dia berdiri disampingku ikut memperhatikan foto-foto telanjang yang ada di monitor komputer.
"Apa enggak malu ya..?" tanya Im-im yang membuatku kaget dan segera aku ganti situsnya dengan yang "normal". Dengan berusaha tenang, aku minta Imah mengulangi pertanyaannya.
"Itu lho tadi, gambar cewek telanjang yang Mas buat, emangnya nggak malu kalau dilihat orang?"
Memang Imah sangat lugu dan ndusun kalau soal beginian. Dengan santai aku jawab sembari menyuruhnya duduk disebelahku.
"Begini Im, ini foto bukan aku yang buat, orang yang buat ini (sambil aku perlihatkan lagi situs yang memuat foto telanjang tadi), merekakan model yang dibayar jadi ngapain malu kalau dapat duit."
Kemudian Im-im melihat lebih seksama satu per satu foto telanjang itu dengan posisi badan agak membungkuk sehingga terlihat jelas bulatan kenyal panyudaranya, sudah sejak lama aku menikmati pemandangan ini dan aku sangat terobsesi untuk tidur dengan Im-im. Aku tersentak kaget saat Imah bertanya soal foto dimana seorang cowok sedang menjilati vagina cewek.
"Apa nggak geli ceweknya dijilati kayak gitu terus lagian mau-maunya cowok itu jilatin punya ceweknya padahalkan tempat pipis?".
Dengan otak yang sudah kotor aku mulai berfikir bagaimana aku memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.
"Gini Im, vaginanya cewek kalau dijilatin oleh cowok malah enak, memang awalnya geli tapi lama-lama ketagihan ceweknya. Kamu belum pernah coba kan?" tanyaku pada Im-im sambil tanganku membuka foto-foto yang lebih hot lagi.
"Belum pernah sama sekali, tapi kalau ciuman bibir dan susuku diremes sudah pernah, aku takut kalau nanti hamil". (memang Im-im sangat terbuka tentang pacarnya yang di Bogor dan pernah suatu hari cerita kalau pacarnya ngajak tidur di hotel tapi Im-im nggak mau).
"Kalau Cuma kayak gitu nggak bakal bikin hamil, gemana kalau kamu coba, nanti kalau kamu hamil aku mau tanggungjawab dan nggak perlu bingung soal uang, terus kalau ternyata kamu nggak hamil, kamu nanti aku ajari gaya-gaya yang ada difoto ini. Gimana?"
Dan Im-im cuma diam sambil lihatin wajahku, sebenarnya aku tahu dia naksir aku sudah lama tapi karena posisi dia hanya babysiters yang membuatnya nggak PD.
"Benar ya.., janji lho?"pintanya dengan sedikit ragu.
Dan dengan wajah penuh semangat aku bersumpah untuk menepati janjiku, meskipun aku enggak ada niat untuk menepati janjiku. Aku putuskan sambungan internet dan mulai "melatih" Im-im dengan diawali teknik berciuman yang sudah pernah dia rasakan dengan pacarnya, sentuhan halus bibirnya yang lembut membuatku membalas dengan ganas hingga tanpa terasa tanganku telah meremas payudara Imah yang memang masih kencang. Desahan halus mulai muncul saat bibirku menelusuri lehernya yang agak berbulu seolah Im-im menikmati semua pelatihan yang aku berikan.
Aku merasa cumbuan ini kurang nyaman, aku dan Imah pindah ke dalam kamar Im-im, perlahan aku rebahkan tubuhnya dan bibirku bergantian menjelajah bibir dan lehernya sedangkan tanganku berusaha membuka kaos dan BH-nya dan kini separoh tubuh Imah telah bugil membuat libidoku tidak karuan. Tanpa ada keluhan apapun Imah terus mendesah nikmat dan tangannya membimbing tangan kiriku meremas teteknya yang bulat sedangkan payudara kanannya aku lumat dengan bibirku hingga terdengar jeritan kecil Im-im. Entah berapa lama aku mencumbu bagian atas tubuhnya dan sebenarnya keinginanku untuk bercinta sudah sangat besar tetapi aku tahu ini bukan saat yang tepat.
Perlahan aku turunkan celana pendek dan celana dalamnya bersama hingga Imah sepenuhnya bugil dan ini yang membuat dia malu. Untuk membuat Imah tidak merasa canggung aku mencumbunya lebih ganas lagi sehingga kini Imah mendesah lebih keras lagi dan tangan kanannya meremas kaosku untuk menyalurkan gairahnya yang mulai memuncak. Bibirku kini mulai menjalar kebawah menuju vaginanya yang tertutup kumpulan bulu hitam, perlahan aku angkat kedua pahanya hingga posisi selakangannya terlihat jelas. Samar-samar terlihat lipatan berwarna merah di vaginanya dan aku tahu baru aku yang melihat surga dunia milik Im-im.
Kini bibirku mulai menjilati vaginanya yang mulai banjir dengan halus agar Im-im tidak merasa geli dan ternyata rencanaku berjalan lancar, desahan yang tadi menghiasi cumbuanku dengan Imah kini mulai diselingi lenguhan dan jeritan kecil yang menandakan kenikmatan luar biasa yang sedang dirasakan babysiters keponakanku. Semakin lama semakin banyak lendir yang keluar dari kemaluannya yang membuatku lebih bergairah lagi, tiba-tiba seluruh tubuh Imah kejang dan suara lenguhannya menjadi gagap sedangkan kedua tangannya meremas kuat kasurnya. Dengan diiringi lenguhan panjang Imah mencapai klimak, tubuhnya bergerak tidak beraturan dan aku lihat sepasang teteknya mengeras sehingga membuatku ingin meremasnya dengan kuat. Setelah kenikmatannya perlahan turun seiring tenaganya yang habis terkuras membuat tubuhnya yang bugil menjadi lunglai, dengan kepasrahannya aku menjadi sangat ingin segera menembus vaginanya dengan penisku yang sedari tadi sudah tegang.
"Imah merasa sangat aneh, bingung aku jelasin rasanya"katanya dengan perlahan.
"Belum pernah aku merasakan hal ini sebelumnya, aku takut kalau terjadi apa-apa," sambil memelukku erat. Sambil kukecup keningnya, aku jawab kekhawatiranya.
"Ini yang disebut kenikmatan surga dunia dan kamu baru merasakan sebagian. Imah nggak perlu takut atau khawatir soal ini, kan aku mau tanggungjawab kalau kamu hamil," sambil kubalas pelukannya.
Sekilas aku lupa libidoku dan berganti dengan perasaan ingin melindungi seorang cewek, kemudian tanpa disengaja tangan Im-im menyentuh penisku sehingga membuat penisku kembali menegang. Wajah Imah tersipu malu saat aku lihat wajahnya yang memerah, kucium bibirnya dan tanpa menunggu komandoku Im-im membalasnya dengan lebih panas lagi dan kini Imah terlihat lebih PD dalam mengimbangi cumbuanku. Teteknya aku remas dengan keras sehingga Im-im mengerang kecil. Kini bajuku dibuka oleh sepasang tangan yang sedari tadi hanya mampu meremas keras kasur yang kini sudah acak-acakan spreinya dan aku imbangi dengan melepas celana pendekku dan segera terlihat penis yang sudah tegang karena aku terbiasa tidak memakai CD saat dirumah. Melihat pemandangan itu, Imah malu dan menjadi sangat kikuk saat tangannya aku bimbing memegang penisku dan setelah terbiasa dengan pemandangan ini aku membuat gaya 69 dengan Imah berada diatas yang membuatnya lebih leluasa menelusuri penisku.
Setelah beberapa lama aku bujuk untuk mengulumnya, akhirnya Im-im mau melakukan dan menjadi sangat menikmati, sedangkan aku terus menghujani vaginanya dengan jilatan lidahku yang memburunya dengan ganas. Karena tidak kuat menahan rasa nikmat yang menyerang seluruh tubuhnya, Im-im tak mampu meneruskan kulumannya dan lebih memilih menikmati jilatan lidahku di vaginanya dan aku tahu Imah menginginkan kenikmatan yang lebih lagi sehingga tubuh bugilnya aku rebahkan sedangkan kini tubuhku menindihnya sembari aku teruskan bibirku menjelajahi bibirnya yang memerah.
Perlahan tanganku menuntun tangan kanan Im-im untuk memegang penisku hingga berada tepat di depan mulut vaginanya, aku gosok-gosok penisku di lipatan vaginanya dan mengakibatkan sensasi yang menyenangkan, erat sekali tangannya memelukku sambil telus mengerang nikmat tanpa memperdulikan lagi suaranya yang mulai parau. Vaginanya semakin basah dan perlahan penisku yang tidak terlalu besar mendesak masuk ke dalam vaginanya dan usahaku tidak begitu berhasil karena hanya bisa memasukkan kepala penisku. Perlahan aku mencoba lagi dan dengan inisiatif Im-im yang mengangkat kedua kakinya hingga selakangannya lebih terbuka lebar yang membuatku lebih leluasa menerobos masuk vaginanya dan ternyata usahaku tidak sia-sia. Dengan sedikit menjerit Imah mengeluh,
Untuk menghilangkan suntuk, aku connect ke internet dan berbagai macam situs aku buka, seperti biasa pasti terdapat banyak situs yang asal nyrobot. Biasanya aku langsung close karena aku enggak enak dengan kakakku, tetapi malam ini mereka tidak ada dirumah, hanya bersama dengan seorang baby sister keponakanku, namanya Imah baru berumur 18 Tahun dan berasal dari Wonosobo. Memang agak kolotan dan dusun sekali, tetapi kalau aku perhatikan lagi Imah memiliki body yang lumayan bagus dengan wajah yang tidak terlalu jelek.
Kami biasa mengobrolkan acara tivi atau terkadang Im-im (panggilan Imah sehari-hari) aku ajari internet meskipun hasilnya sangat buruk. Entah kenapa malam ini keinginanku untuk melihat situs porno sangat besar dan libidoku naik saat aku lihat foto-foto telanjang di internet, tanpa aku sadari Im-im keluar dari kamar dan berjalan ke arahku entah sudah berapa lama dia berdiri disampingku ikut memperhatikan foto-foto telanjang yang ada di monitor komputer.
"Apa enggak malu ya..?" tanya Im-im yang membuatku kaget dan segera aku ganti situsnya dengan yang "normal". Dengan berusaha tenang, aku minta Imah mengulangi pertanyaannya.
"Itu lho tadi, gambar cewek telanjang yang Mas buat, emangnya nggak malu kalau dilihat orang?"
Memang Imah sangat lugu dan ndusun kalau soal beginian. Dengan santai aku jawab sembari menyuruhnya duduk disebelahku.
"Begini Im, ini foto bukan aku yang buat, orang yang buat ini (sambil aku perlihatkan lagi situs yang memuat foto telanjang tadi), merekakan model yang dibayar jadi ngapain malu kalau dapat duit."
Kemudian Im-im melihat lebih seksama satu per satu foto telanjang itu dengan posisi badan agak membungkuk sehingga terlihat jelas bulatan kenyal panyudaranya, sudah sejak lama aku menikmati pemandangan ini dan aku sangat terobsesi untuk tidur dengan Im-im. Aku tersentak kaget saat Imah bertanya soal foto dimana seorang cowok sedang menjilati vagina cewek.
"Apa nggak geli ceweknya dijilati kayak gitu terus lagian mau-maunya cowok itu jilatin punya ceweknya padahalkan tempat pipis?".
Dengan otak yang sudah kotor aku mulai berfikir bagaimana aku memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.
"Gini Im, vaginanya cewek kalau dijilatin oleh cowok malah enak, memang awalnya geli tapi lama-lama ketagihan ceweknya. Kamu belum pernah coba kan?" tanyaku pada Im-im sambil tanganku membuka foto-foto yang lebih hot lagi.
"Belum pernah sama sekali, tapi kalau ciuman bibir dan susuku diremes sudah pernah, aku takut kalau nanti hamil". (memang Im-im sangat terbuka tentang pacarnya yang di Bogor dan pernah suatu hari cerita kalau pacarnya ngajak tidur di hotel tapi Im-im nggak mau).
"Kalau Cuma kayak gitu nggak bakal bikin hamil, gemana kalau kamu coba, nanti kalau kamu hamil aku mau tanggungjawab dan nggak perlu bingung soal uang, terus kalau ternyata kamu nggak hamil, kamu nanti aku ajari gaya-gaya yang ada difoto ini. Gimana?"
Dan Im-im cuma diam sambil lihatin wajahku, sebenarnya aku tahu dia naksir aku sudah lama tapi karena posisi dia hanya babysiters yang membuatnya nggak PD.
"Benar ya.., janji lho?"pintanya dengan sedikit ragu.
Dan dengan wajah penuh semangat aku bersumpah untuk menepati janjiku, meskipun aku enggak ada niat untuk menepati janjiku. Aku putuskan sambungan internet dan mulai "melatih" Im-im dengan diawali teknik berciuman yang sudah pernah dia rasakan dengan pacarnya, sentuhan halus bibirnya yang lembut membuatku membalas dengan ganas hingga tanpa terasa tanganku telah meremas payudara Imah yang memang masih kencang. Desahan halus mulai muncul saat bibirku menelusuri lehernya yang agak berbulu seolah Im-im menikmati semua pelatihan yang aku berikan.
Aku merasa cumbuan ini kurang nyaman, aku dan Imah pindah ke dalam kamar Im-im, perlahan aku rebahkan tubuhnya dan bibirku bergantian menjelajah bibir dan lehernya sedangkan tanganku berusaha membuka kaos dan BH-nya dan kini separoh tubuh Imah telah bugil membuat libidoku tidak karuan. Tanpa ada keluhan apapun Imah terus mendesah nikmat dan tangannya membimbing tangan kiriku meremas teteknya yang bulat sedangkan payudara kanannya aku lumat dengan bibirku hingga terdengar jeritan kecil Im-im. Entah berapa lama aku mencumbu bagian atas tubuhnya dan sebenarnya keinginanku untuk bercinta sudah sangat besar tetapi aku tahu ini bukan saat yang tepat.
Perlahan aku turunkan celana pendek dan celana dalamnya bersama hingga Imah sepenuhnya bugil dan ini yang membuat dia malu. Untuk membuat Imah tidak merasa canggung aku mencumbunya lebih ganas lagi sehingga kini Imah mendesah lebih keras lagi dan tangan kanannya meremas kaosku untuk menyalurkan gairahnya yang mulai memuncak. Bibirku kini mulai menjalar kebawah menuju vaginanya yang tertutup kumpulan bulu hitam, perlahan aku angkat kedua pahanya hingga posisi selakangannya terlihat jelas. Samar-samar terlihat lipatan berwarna merah di vaginanya dan aku tahu baru aku yang melihat surga dunia milik Im-im.
Kini bibirku mulai menjilati vaginanya yang mulai banjir dengan halus agar Im-im tidak merasa geli dan ternyata rencanaku berjalan lancar, desahan yang tadi menghiasi cumbuanku dengan Imah kini mulai diselingi lenguhan dan jeritan kecil yang menandakan kenikmatan luar biasa yang sedang dirasakan babysiters keponakanku. Semakin lama semakin banyak lendir yang keluar dari kemaluannya yang membuatku lebih bergairah lagi, tiba-tiba seluruh tubuh Imah kejang dan suara lenguhannya menjadi gagap sedangkan kedua tangannya meremas kuat kasurnya. Dengan diiringi lenguhan panjang Imah mencapai klimak, tubuhnya bergerak tidak beraturan dan aku lihat sepasang teteknya mengeras sehingga membuatku ingin meremasnya dengan kuat. Setelah kenikmatannya perlahan turun seiring tenaganya yang habis terkuras membuat tubuhnya yang bugil menjadi lunglai, dengan kepasrahannya aku menjadi sangat ingin segera menembus vaginanya dengan penisku yang sedari tadi sudah tegang.
"Imah merasa sangat aneh, bingung aku jelasin rasanya"katanya dengan perlahan.
"Belum pernah aku merasakan hal ini sebelumnya, aku takut kalau terjadi apa-apa," sambil memelukku erat. Sambil kukecup keningnya, aku jawab kekhawatiranya.
"Ini yang disebut kenikmatan surga dunia dan kamu baru merasakan sebagian. Imah nggak perlu takut atau khawatir soal ini, kan aku mau tanggungjawab kalau kamu hamil," sambil kubalas pelukannya.
Sekilas aku lupa libidoku dan berganti dengan perasaan ingin melindungi seorang cewek, kemudian tanpa disengaja tangan Im-im menyentuh penisku sehingga membuat penisku kembali menegang. Wajah Imah tersipu malu saat aku lihat wajahnya yang memerah, kucium bibirnya dan tanpa menunggu komandoku Im-im membalasnya dengan lebih panas lagi dan kini Imah terlihat lebih PD dalam mengimbangi cumbuanku. Teteknya aku remas dengan keras sehingga Im-im mengerang kecil. Kini bajuku dibuka oleh sepasang tangan yang sedari tadi hanya mampu meremas keras kasur yang kini sudah acak-acakan spreinya dan aku imbangi dengan melepas celana pendekku dan segera terlihat penis yang sudah tegang karena aku terbiasa tidak memakai CD saat dirumah. Melihat pemandangan itu, Imah malu dan menjadi sangat kikuk saat tangannya aku bimbing memegang penisku dan setelah terbiasa dengan pemandangan ini aku membuat gaya 69 dengan Imah berada diatas yang membuatnya lebih leluasa menelusuri penisku.
Setelah beberapa lama aku bujuk untuk mengulumnya, akhirnya Im-im mau melakukan dan menjadi sangat menikmati, sedangkan aku terus menghujani vaginanya dengan jilatan lidahku yang memburunya dengan ganas. Karena tidak kuat menahan rasa nikmat yang menyerang seluruh tubuhnya, Im-im tak mampu meneruskan kulumannya dan lebih memilih menikmati jilatan lidahku di vaginanya dan aku tahu Imah menginginkan kenikmatan yang lebih lagi sehingga tubuh bugilnya aku rebahkan sedangkan kini tubuhku menindihnya sembari aku teruskan bibirku menjelajahi bibirnya yang memerah.
Perlahan tanganku menuntun tangan kanan Im-im untuk memegang penisku hingga berada tepat di depan mulut vaginanya, aku gosok-gosok penisku di lipatan vaginanya dan mengakibatkan sensasi yang menyenangkan, erat sekali tangannya memelukku sambil telus mengerang nikmat tanpa memperdulikan lagi suaranya yang mulai parau. Vaginanya semakin basah dan perlahan penisku yang tidak terlalu besar mendesak masuk ke dalam vaginanya dan usahaku tidak begitu berhasil karena hanya bisa memasukkan kepala penisku. Perlahan aku mencoba lagi dan dengan inisiatif Im-im yang mengangkat kedua kakinya hingga selakangannya lebih terbuka lebar yang membuatku lebih leluasa menerobos masuk vaginanya dan ternyata usahaku tidak sia-sia. Dengan sedikit menjerit Imah mengeluh,
"Aduh.., sakit. Pelan-pelan dong' dengan terbata-bata dan lemah kata-kata
yang keluar dari mulutnya. Saat seluruh penisku telah masuk semua, aku diam
sejenak untuk merasakan hangatnya lubang vaginanya.
Perlahan aku gerakkan penisku keluar-masuk liang vaginanya hingga menjadi lebih lancar lagi, semakin lama semakin kencang aku gerakkan penisku hingga memasuki liang paling dalam. Berbagai rancauan yang aku dan Imah keluarkan untuk mengekspresikan kenikmatan yang kami alami sudah tidak terkendali lagi, hampir 15 menit aku menggenjot vaginanya yang baru pertama kali dimasuki penis hingga aku merasa seluruh syaraf kenikmatanku tegang. Rasa nikmat yang aku rasakan saat spermaku keluar dan memasuki lubang vaginanya membuat seluruh tubuhku menegang, aku lumat habis bibirnya yang memerah hingga Im-im dan kedua tanganku meremas teteknya yang mengeras. Akhirnya aku bisa merasakan tubuh Im-im yang lama ada dianganku.
Kami berdua tergolek lemah seolah tubuhku tak bertulang, kupeluk tubuh Imah dengan erat agar dia tidak galau dan setelah tenagaku pulih aku berusaha memakaikan baju padanya karena Im-im tidak mampu berdiri lagi. Saat aku hendak mengenakan CD aku lihat sedikit bercak merah dipahanya dan aku bersihkan dengan CD ku agar Im-im tidak tahu kalau perawannya sudah aku renggut tanpa dia sadari.
Kami berdua melakukan hal itu berulangkali dan Imah semakin pintar memuaskanku dan selama ini dia tidak hamil yang membuatnya sangat PD. Tanpa disadari 2 tahun aku menikmati tubuhnya gratis meskipun kini Imah tidak menjadi babysiters keponakanku sebab kakakku telah pindah rumah mengikuti suaminya yang dipindah tugaskan ke daerah lain. Sekarang Im-im menjadi penjaga rumahku dan sekaligus pemuas nafsuku saat pacar-pacarku tidak mau aku ajak bercinta.
Saat lebaran seperti biasa Imah pulang kampung selama 2 minggu dan yang membuatku kaget dia membawa seorang cewek sebaya dengan Imah dan bernama Dina yang merupakan sepupunya. Memang lebih cantik dan lebih seksi dari Imah yang membuatku berpikir kotor saat melihat tubuh yang dimiliki Dina yang lugu seperti Imah 2 tahun lalu. Pada malam harinya, setelah kami melepas rasa kangen dengan bercinta hampir 2 jam, Imah tiba-tiba menjadi serius saat dia mengutarakan maksudnya.
"Mas, aku sudah 2 tahun melayani Mas untuk membereskan urusah rumah dan juga memberikan kepuasan diranjang seperti yang aku berikan saat ini, Imah terdiam sejenak.
"Aku ingin tahu, apakah ada keinginan Mas untuk menikahiku meskipun sampai saat ini aku tidak hamil. Apa Mas mau menikahiku?"
Aku terhenyak dan diam saat disodori pertanyaan yang tidak pernah terlintas sedikitpun selama 2 tahun ini. Lama aku terdiam dan tidak tahu mau berkata apa dan akhirnya Imah meneruskan perkataannya.
"Imah tahu kalau Mas nggak ada keinginan untuk menikahiku dan aku nggak menuntut untuk menjadi suamiku, 2 tahun ini aku merasa sangat bahagia dan sebelum itu aku telah mencintai Mas dan menjadi semakin besar saat aku tahu Mas sangat perhatian denganku."
Imah terdiam lagi dan aku memeluknya erat penuh rasa sayang dan Imah pun membalas pelukanku.
"Tapi.., aku ingin lebih dari ini. Aku ingin bisa menikmati cinta dan kasih sayang seorang suami dan itu yang membuatku menerima pinangan seorang pria yang rumahnya tidak jauh dari desaku Aku terhenyak dan menjadi lebih bingung lagi dan belum bisa menerima kabar yang benar-benar mengagetkanku.
Kami berdua hanya bisa diam dan tanpa terasa meleleh air mataku dan aku baru merasa bahwa aku ternyata benar-benar menginginkannya, namun ternyata sudah terlambat. Keesokan harinya aku mengantar Imah ke terminal untuk kembali pulang ke desanya dan menikah dengan seorang duda tanpa anak, menurutnya calon suaminya akan menerimanya meskipun dia sudah tidak perawan. Dengan langkah gontai aku kembali ke mobilku dan melalui hari-hariku tanpa Imah.....
Perlahan aku gerakkan penisku keluar-masuk liang vaginanya hingga menjadi lebih lancar lagi, semakin lama semakin kencang aku gerakkan penisku hingga memasuki liang paling dalam. Berbagai rancauan yang aku dan Imah keluarkan untuk mengekspresikan kenikmatan yang kami alami sudah tidak terkendali lagi, hampir 15 menit aku menggenjot vaginanya yang baru pertama kali dimasuki penis hingga aku merasa seluruh syaraf kenikmatanku tegang. Rasa nikmat yang aku rasakan saat spermaku keluar dan memasuki lubang vaginanya membuat seluruh tubuhku menegang, aku lumat habis bibirnya yang memerah hingga Im-im dan kedua tanganku meremas teteknya yang mengeras. Akhirnya aku bisa merasakan tubuh Im-im yang lama ada dianganku.
Kami berdua tergolek lemah seolah tubuhku tak bertulang, kupeluk tubuh Imah dengan erat agar dia tidak galau dan setelah tenagaku pulih aku berusaha memakaikan baju padanya karena Im-im tidak mampu berdiri lagi. Saat aku hendak mengenakan CD aku lihat sedikit bercak merah dipahanya dan aku bersihkan dengan CD ku agar Im-im tidak tahu kalau perawannya sudah aku renggut tanpa dia sadari.
Kami berdua melakukan hal itu berulangkali dan Imah semakin pintar memuaskanku dan selama ini dia tidak hamil yang membuatnya sangat PD. Tanpa disadari 2 tahun aku menikmati tubuhnya gratis meskipun kini Imah tidak menjadi babysiters keponakanku sebab kakakku telah pindah rumah mengikuti suaminya yang dipindah tugaskan ke daerah lain. Sekarang Im-im menjadi penjaga rumahku dan sekaligus pemuas nafsuku saat pacar-pacarku tidak mau aku ajak bercinta.
Saat lebaran seperti biasa Imah pulang kampung selama 2 minggu dan yang membuatku kaget dia membawa seorang cewek sebaya dengan Imah dan bernama Dina yang merupakan sepupunya. Memang lebih cantik dan lebih seksi dari Imah yang membuatku berpikir kotor saat melihat tubuh yang dimiliki Dina yang lugu seperti Imah 2 tahun lalu. Pada malam harinya, setelah kami melepas rasa kangen dengan bercinta hampir 2 jam, Imah tiba-tiba menjadi serius saat dia mengutarakan maksudnya.
"Mas, aku sudah 2 tahun melayani Mas untuk membereskan urusah rumah dan juga memberikan kepuasan diranjang seperti yang aku berikan saat ini, Imah terdiam sejenak.
"Aku ingin tahu, apakah ada keinginan Mas untuk menikahiku meskipun sampai saat ini aku tidak hamil. Apa Mas mau menikahiku?"
Aku terhenyak dan diam saat disodori pertanyaan yang tidak pernah terlintas sedikitpun selama 2 tahun ini. Lama aku terdiam dan tidak tahu mau berkata apa dan akhirnya Imah meneruskan perkataannya.
"Imah tahu kalau Mas nggak ada keinginan untuk menikahiku dan aku nggak menuntut untuk menjadi suamiku, 2 tahun ini aku merasa sangat bahagia dan sebelum itu aku telah mencintai Mas dan menjadi semakin besar saat aku tahu Mas sangat perhatian denganku."
Imah terdiam lagi dan aku memeluknya erat penuh rasa sayang dan Imah pun membalas pelukanku.
"Tapi.., aku ingin lebih dari ini. Aku ingin bisa menikmati cinta dan kasih sayang seorang suami dan itu yang membuatku menerima pinangan seorang pria yang rumahnya tidak jauh dari desaku Aku terhenyak dan menjadi lebih bingung lagi dan belum bisa menerima kabar yang benar-benar mengagetkanku.
Kami berdua hanya bisa diam dan tanpa terasa meleleh air mataku dan aku baru merasa bahwa aku ternyata benar-benar menginginkannya, namun ternyata sudah terlambat. Keesokan harinya aku mengantar Imah ke terminal untuk kembali pulang ke desanya dan menikah dengan seorang duda tanpa anak, menurutnya calon suaminya akan menerimanya meskipun dia sudah tidak perawan. Dengan langkah gontai aku kembali ke mobilku dan melalui hari-hariku tanpa Imah.....
PESTA DANSA BERUJUNG SEKS
Ani baru 17 hari tinggal bersama ibunya di Amerika. Untuk gadis yang
baru beranjak dewasa ini sangat berat ditinggal pergi oleh papa
tercinta. Ibunya bekerja di dubes RI sebagai sekretaris atase. Ani
termasuk gadis yang kuper alias kurang pergaulan, ia sebenarnya memiliki
wajah yang lumayan dan tubuh yang montok. Ibunya meminta bantuan tante
Yores seorang Italia untuk membawa Ani ke pesta dansa yang khusus
diselenggarakan bagi muda-mudi.
Singkat kata Ani dan tante Yores malam itu pergi ke pesta dansa di wai hamberg street. Saat itu sedang musim dingin. Setiap tamu sebelum masuk ke pesta dansa diberi kesempatan untuk berias diruang ganti. Tapi aneh, ketika sampai diruang ganti tante yores menyuruh Ani untuk membuka seluruh bajunya dan mengganti dengan pakaian dalam yang menurutnya ganjil. Katanya sih itu merupakan pakaian pesta mirip halloween.
Pakaian yang ditawarkan berupa BH yang hanya berbentuk dua kulit kerang yang diikat dengan sebuah tali dan talinya tidak boleh disimpul! mati, begitu kata tante yores sehingga kalau dipasang kedua kulit kerang tersebut tepat mengenai puncak buah dada indah milik ani. Lebih-lebih lagi celana dalamnya hanya berupa kain yang dijahit pada tali yang kemudian diikatkan pada pinggang dengan simpul yang mudah dibuka. Tante Yores juga berpakaian sama.
Ani keberatan tetapi kata tante Yores,”kalau kamu mau jadi dewasa ikuti saja apa yang tante Yores lakukan, trust me”. Seluruh perhiasan ditanggalkan. Akhirnya kedua wanita ini hanya memakai seragam aneh tersebut. Mereka masuk melalui suatu lorong.
Di lorong tersebut berdiri dua lelaki tegap di kiri-kanan pintu. Mereka hanya memakai kain penutup tipis berwarna putih di bawah perut. Kemudian tante yores berkata kepada salah satu dari mereka sambil merangkulnya. Tante yores mencium bibir lelaki itu sambil tangan kanannya meraba-raba sesuatu dibalik kain putih tersebut. Lalu lelaki tersebut melepaskan satu demi satu simpul yang menempel pada tante yores. Pelukan mereka makin bertambah mesra sampai akhirnyajari lentik tangan kiri tante yores meraba belahan pantat lelaki tersebut. Rupanya ini merupakan ticket atau password untuk masuk keruangan tersebut.
Kemudian Tante Yores menyuruh hal yang sama ke Ani, Ani terkejut perlahan-lahan ia dekati lelaki kedua. Lelaki tersebut merangkulnya dan menciumnya tepat pada bibirnya. Tapi ia lebih agresif ia langsung membuka semua simpul dan meremas-remas tetek ANi. Ani gelagapan. Ia bertambah terkejut ketika lelaki tersebut menyingkapkan kain putihnya dan menempelkan sesuatu yang hangat tepat pada memek ani. Ani mencoba meronta tetapi lelaki yang semula bersama tante yores ikut memegangnya. Tante Yores berkata pelan kalau tangan kanan kamu tidak meremas dan tangan kiri tidak mengelus seperti yang tante lakukan maka dia akan terus sampai kamu orgasme.
Tapi bagaimana bisa dekapan lelaki tersebut sangat erat. Memang disela dekapan ia juga merasakan kenikmatan dari remasan tersebut. Ia merasa perasaannya melayang setiap kontol lelaki itu menyentuk memeknya dan perasaan itu terus memburu sampai tak disadari ada cairan yang membasahi bulu-bulu halus di sekitar lubang kebahagian itu. Pelan-pelan tangannya mulai menyentuh kontol lelaki tersebut. Dan lelaki tersebut mulai meregangkan pelukannya dan mencium lembut pangkal dada ani. Setelah jari ANi mengelus belahan pantatnya. Ia baru melepaskan dan tersenyum.
Dengan perasaan berdegub Ani akhirnya masuk juga ke ruangan bersama tante ANi, Rupanya ruangan tersebut merupakan pesta kaum nudity. Mari tante kenalkan sama richard. Ani bertemu dengan seorang pemuda gagah dan tampan entah kenapa hatinya mengijinkan dirinya berdansa dengan lelaki tersebut meskipun mereka tidak mengenakan kain selembar pun.
Richard membelakangi Ani sambil tangannya membelai salah gunung kembar yang indah kepunyaan ani sedangkan tangan yang lain memegang pusar ani. Tak henti-hentinya Richard menciumi leher ani sambil sekali-kali menghembuskan napas ke telinga Ani.
Sekarang Ani merasa terbiasa dan timbul perasaan aneh pada diri gadis yang baru mekar tersebut. Ia merasa jantungnya berdebar dan keringatnya mulai bersatu dengan irama lembut yang didendangkan. Kedua orang tersebut berbaur dengan sekerumun orang yang melakukan hal yang sama sehingga tidak terasa seringnya bersinggungan di ruangan yang ramai itu.
Setelah selesai mereka pun mencari minuman, tradisi mereka minum aneh. Seorang pria harus meminum terlebih dahulu dan yang wanita harus meminum dari mulut pria tersebut. Dan disaat si wanita itu minum sang pria harus memeluk pinggang sang wanita sambil mengelus memek sang wanita dengan kontolnya. Dan jika si wanita berdiam saja dan tidak memasukkan kontol si pria ke lubang kebahagiaan milik si wanita maka walaupun minuman di mulut pria sudah habis ia akan terus membelai sampai si wanita terangsang sampai puncaknya.
Ani tidak tahu ia mengikuti saja ajakan minum dari pasangan dansanya yang tampan itu. Ketika hal tersebut berlangsung ia kembali gelagapan dan coba meronta Tetapi lelaki lain disekitar mereka malah membantu richard dengan memegangi tangan Ani, agar ANi tidak dapat memegang kontol Richard. Mereka pun turutmenciumi ani sambil kontolnya ditempelkan di belahan pantat ani. Akhirnya permainan semakin panas. Tante Yores sendiri sedang melakukan hal yang sama.
Perasaan Ani semakin kacau kemudian richard diberi minum oleh tante YOres. Dan dengan bantuan tante yores richard kembali dapat meminumkan ani melalui mulutnya. Dalam setengah sadar ani merasa sangat senang dan mengalami kenikmatan yang kedua setelah yang pertama di pintu masuk dan sekarang sudah bisa tersenyum. Ketika richard mengajaknya duduk di kamar tidur. Ani hanya tersenyum dan mencium kontol richard dengan bernapsu. Di kamar ini richard melakukan hal yang sama tetapi lebih lembut. Tangannya meraba wajah ani dan menelentangkan ani di tempat tidur. kemudian ia meminumkan kembali ani tetapi sekarang tidak ada minumannya.
Bibir mereka bertemu. Tangan richard membelai lembut leher ani terus turus ke dada dan hinggap di salah satu puncak gunung keindahan. Kembali richard membelai tetek ani ini sambil sekali-kali mencium pentolan dari pucak indah ini, Ani mulai berkeringat tapi ia merasa nyaman ketika tangan richard yang satunya lagi membelai sekujur tubuhnya mulai dari pantat, pusar lalu ke pahanya.
Sampai akhirnya perasaan ani tak tertahankan degub jantungnya seirama dengan suaranya yang tertahan, ah….ah… dan tanpa sadar ia berkata ke richard “oh your are wonderful please ones again richard”. Tanpa disadari dari belahan lubang keindahannya terpancar kembali cairan yang membasahi bulu-bulu memeknya.
Melihat itu darah richard langsung berdesir ia memasukkan kontolnya ke memek ani dan mulai melakukan pemompaan. Ani sekarang tidak meronta malah tersenyum danmerasa sangat nikmat walaupun ada sedikit rasa sakit. Sampai suatu saat richard merasa sangat bahagia dan kontolnya mulai berkontraksi mengeluarkan sesuatu ke lubang memek ani. Your are great begitulan kata richard. Kemudian merekapun tidur dengan selimut musim dingin yang tebal.
Ani tertidur lelap membelakangi Richard dan richard terus memeluknya mesra sampai keduanya tertidur. Keesokannya ani terbangun disekilingnya sudah tidak ada siapa-siapa kecuali tante Yores.
Ia terkejut ketika menemui tubuhnya tidak mengenakan selembar benangpun,hampir ia berteriak dengan sadar cepat dikenakan nya handuk. Tante Yores berkata pelan “terima kasih kamu mau datang ini video antara kamu dan dia anggaplah kenang-kenangan dari kami, mari kita pulang”.
Hal tersebut tidak terlupakan oleh Ani.
TAMAT
Singkat kata Ani dan tante Yores malam itu pergi ke pesta dansa di wai hamberg street. Saat itu sedang musim dingin. Setiap tamu sebelum masuk ke pesta dansa diberi kesempatan untuk berias diruang ganti. Tapi aneh, ketika sampai diruang ganti tante yores menyuruh Ani untuk membuka seluruh bajunya dan mengganti dengan pakaian dalam yang menurutnya ganjil. Katanya sih itu merupakan pakaian pesta mirip halloween.
Pakaian yang ditawarkan berupa BH yang hanya berbentuk dua kulit kerang yang diikat dengan sebuah tali dan talinya tidak boleh disimpul! mati, begitu kata tante yores sehingga kalau dipasang kedua kulit kerang tersebut tepat mengenai puncak buah dada indah milik ani. Lebih-lebih lagi celana dalamnya hanya berupa kain yang dijahit pada tali yang kemudian diikatkan pada pinggang dengan simpul yang mudah dibuka. Tante Yores juga berpakaian sama.
Ani keberatan tetapi kata tante Yores,”kalau kamu mau jadi dewasa ikuti saja apa yang tante Yores lakukan, trust me”. Seluruh perhiasan ditanggalkan. Akhirnya kedua wanita ini hanya memakai seragam aneh tersebut. Mereka masuk melalui suatu lorong.
Di lorong tersebut berdiri dua lelaki tegap di kiri-kanan pintu. Mereka hanya memakai kain penutup tipis berwarna putih di bawah perut. Kemudian tante yores berkata kepada salah satu dari mereka sambil merangkulnya. Tante yores mencium bibir lelaki itu sambil tangan kanannya meraba-raba sesuatu dibalik kain putih tersebut. Lalu lelaki tersebut melepaskan satu demi satu simpul yang menempel pada tante yores. Pelukan mereka makin bertambah mesra sampai akhirnyajari lentik tangan kiri tante yores meraba belahan pantat lelaki tersebut. Rupanya ini merupakan ticket atau password untuk masuk keruangan tersebut.
Kemudian Tante Yores menyuruh hal yang sama ke Ani, Ani terkejut perlahan-lahan ia dekati lelaki kedua. Lelaki tersebut merangkulnya dan menciumnya tepat pada bibirnya. Tapi ia lebih agresif ia langsung membuka semua simpul dan meremas-remas tetek ANi. Ani gelagapan. Ia bertambah terkejut ketika lelaki tersebut menyingkapkan kain putihnya dan menempelkan sesuatu yang hangat tepat pada memek ani. Ani mencoba meronta tetapi lelaki yang semula bersama tante yores ikut memegangnya. Tante Yores berkata pelan kalau tangan kanan kamu tidak meremas dan tangan kiri tidak mengelus seperti yang tante lakukan maka dia akan terus sampai kamu orgasme.
Tapi bagaimana bisa dekapan lelaki tersebut sangat erat. Memang disela dekapan ia juga merasakan kenikmatan dari remasan tersebut. Ia merasa perasaannya melayang setiap kontol lelaki itu menyentuk memeknya dan perasaan itu terus memburu sampai tak disadari ada cairan yang membasahi bulu-bulu halus di sekitar lubang kebahagian itu. Pelan-pelan tangannya mulai menyentuh kontol lelaki tersebut. Dan lelaki tersebut mulai meregangkan pelukannya dan mencium lembut pangkal dada ani. Setelah jari ANi mengelus belahan pantatnya. Ia baru melepaskan dan tersenyum.
Dengan perasaan berdegub Ani akhirnya masuk juga ke ruangan bersama tante ANi, Rupanya ruangan tersebut merupakan pesta kaum nudity. Mari tante kenalkan sama richard. Ani bertemu dengan seorang pemuda gagah dan tampan entah kenapa hatinya mengijinkan dirinya berdansa dengan lelaki tersebut meskipun mereka tidak mengenakan kain selembar pun.
Richard membelakangi Ani sambil tangannya membelai salah gunung kembar yang indah kepunyaan ani sedangkan tangan yang lain memegang pusar ani. Tak henti-hentinya Richard menciumi leher ani sambil sekali-kali menghembuskan napas ke telinga Ani.
Sekarang Ani merasa terbiasa dan timbul perasaan aneh pada diri gadis yang baru mekar tersebut. Ia merasa jantungnya berdebar dan keringatnya mulai bersatu dengan irama lembut yang didendangkan. Kedua orang tersebut berbaur dengan sekerumun orang yang melakukan hal yang sama sehingga tidak terasa seringnya bersinggungan di ruangan yang ramai itu.
Setelah selesai mereka pun mencari minuman, tradisi mereka minum aneh. Seorang pria harus meminum terlebih dahulu dan yang wanita harus meminum dari mulut pria tersebut. Dan disaat si wanita itu minum sang pria harus memeluk pinggang sang wanita sambil mengelus memek sang wanita dengan kontolnya. Dan jika si wanita berdiam saja dan tidak memasukkan kontol si pria ke lubang kebahagiaan milik si wanita maka walaupun minuman di mulut pria sudah habis ia akan terus membelai sampai si wanita terangsang sampai puncaknya.
Ani tidak tahu ia mengikuti saja ajakan minum dari pasangan dansanya yang tampan itu. Ketika hal tersebut berlangsung ia kembali gelagapan dan coba meronta Tetapi lelaki lain disekitar mereka malah membantu richard dengan memegangi tangan Ani, agar ANi tidak dapat memegang kontol Richard. Mereka pun turutmenciumi ani sambil kontolnya ditempelkan di belahan pantat ani. Akhirnya permainan semakin panas. Tante Yores sendiri sedang melakukan hal yang sama.
Perasaan Ani semakin kacau kemudian richard diberi minum oleh tante YOres. Dan dengan bantuan tante yores richard kembali dapat meminumkan ani melalui mulutnya. Dalam setengah sadar ani merasa sangat senang dan mengalami kenikmatan yang kedua setelah yang pertama di pintu masuk dan sekarang sudah bisa tersenyum. Ketika richard mengajaknya duduk di kamar tidur. Ani hanya tersenyum dan mencium kontol richard dengan bernapsu. Di kamar ini richard melakukan hal yang sama tetapi lebih lembut. Tangannya meraba wajah ani dan menelentangkan ani di tempat tidur. kemudian ia meminumkan kembali ani tetapi sekarang tidak ada minumannya.
Bibir mereka bertemu. Tangan richard membelai lembut leher ani terus turus ke dada dan hinggap di salah satu puncak gunung keindahan. Kembali richard membelai tetek ani ini sambil sekali-kali mencium pentolan dari pucak indah ini, Ani mulai berkeringat tapi ia merasa nyaman ketika tangan richard yang satunya lagi membelai sekujur tubuhnya mulai dari pantat, pusar lalu ke pahanya.
Sampai akhirnya perasaan ani tak tertahankan degub jantungnya seirama dengan suaranya yang tertahan, ah….ah… dan tanpa sadar ia berkata ke richard “oh your are wonderful please ones again richard”. Tanpa disadari dari belahan lubang keindahannya terpancar kembali cairan yang membasahi bulu-bulu memeknya.
Melihat itu darah richard langsung berdesir ia memasukkan kontolnya ke memek ani dan mulai melakukan pemompaan. Ani sekarang tidak meronta malah tersenyum danmerasa sangat nikmat walaupun ada sedikit rasa sakit. Sampai suatu saat richard merasa sangat bahagia dan kontolnya mulai berkontraksi mengeluarkan sesuatu ke lubang memek ani. Your are great begitulan kata richard. Kemudian merekapun tidur dengan selimut musim dingin yang tebal.
Ani tertidur lelap membelakangi Richard dan richard terus memeluknya mesra sampai keduanya tertidur. Keesokannya ani terbangun disekilingnya sudah tidak ada siapa-siapa kecuali tante Yores.
Ia terkejut ketika menemui tubuhnya tidak mengenakan selembar benangpun,hampir ia berteriak dengan sadar cepat dikenakan nya handuk. Tante Yores berkata pelan “terima kasih kamu mau datang ini video antara kamu dan dia anggaplah kenang-kenangan dari kami, mari kita pulang”.
Hal tersebut tidak terlupakan oleh Ani.
TAMAT
Rabu, 16 Desember 2015
GARA-GARA ROK KETAT
Riska adalah seorang gadis pelajar
kelas 3 di sebuah SMU negeri terkemuka di kota YK. Gadis yang berusia
17 tahun ini memiliki tubuh yang sekal dan padat, kulitnya kuning
langsat. Rambutnya tergerai lurus sebahu, wajahnya juga lumayan cantik.
Dia
adalah anak bungsu dari lima bersaudara, ayahnya adalah seorang
pejabat yang kini bersama ibunya tengah bertugas di ibukota, sedang
kakak-kakaknya tinggal di berbagai kota di pulau jawa ini karena
keperluan pekerjaan atau kuliah.
Maka tinggallah Riska seorang diri di rumah
tersebut, terkadang dia juga ditemani oleh sepupunya yang mahasiswi
dari sebuah universitas negeri ternama di kota itu.
Sebagai
anak ABG yang mengikuti trend masa kini, Riska sangat gemar memakai
pakaian yang serba ketat termasuk juga seragam sekolah yang
dikenakannya sehari-hari. Rok abu-abu yang tingginya beberapa senti di
atas lutut sudah cukup menyingkapkan kedua pahanya yang putih mulus, dan
ukuran roknya yang ketat itu juga memperlihatkan lekuk body tubuhnya
yang sekal menggairahkan.
Penampilannya yang aduhai ini
tentu mengundang pikiran buruk para laki-laki, dari yang sekedar
menikmati kemolekan tubuhnya sampai yang berhasrat ingin menggagahinya.
Salah satunya adalah Parno, si tukang becak yang mangkal di depan gang
rumah Riska. Parno, pria berusia 40 tahunan itu, memang seorang pria
yang berlibido tinggi, birahinya sering naik tak terkendali apabila
melihat gadis-gadis cantik dan seksi melintas di hadapannya.
Sosok pribadi Riska memang cukup
supel dalam bergaul dan sedikit genit termasuk kepada Parno yang
sering mengantarkan Riska dari jalan besar menuju ke kediaman Riska
yang masuk ke dalam gang.
Suatu sore, Riska pulang dari
sekolah. Seperti biasa Parno mengantarnya dari jalan raya menuju ke
rumah. Sore itu suasana agak mendung dan hujan rintik-rintik, keadaan
di sekitar juga sepi, maklumlah daerah itu berada di pinggiran kota YK.
Dan Parno memutuskan saat inilah kesempatan terbaiknya untuk
melampiaskan hasrat birahinya kepada Riska. Ia telah mempersiapkan
segalanya, termasuk lokasi tempat dimana Riska nanti akan dikerjai.
Parno sengaja mengambil jalan memutar lewat jalan yang lebih sepi,
jalurnya agak jauh dari jalur yang dilewati sehari-hari karena jalannya
memutar melewati areal pekuburan.
“Lho koq lewat sini Pak?”, tanya Riska.
“Di depan ada kawinan, jadi jalannya ditutup”, bujuk Parno sambil terus mengayuh becaknya.
Dengan sedikit kesal Riska pun
terpaksa mengikuti kemauan Parno yang mulai mengayuh becaknya agak
cepat. Setelah sampai pada lokasi yang telah direncanakan Parno, yaitu
di sebuah bangunan tua di tengah areal pekuburan, tiba-tiba Parno
membelokkan becaknya masuk ke dalam gedung tua itu.
“Lho kenapa masuk sini Pak?”, tanya Riska.
“Hujan..”,
jawab Parno sambil menghentikan becaknya tepat di tengah-tengah
bangunan kuno yang gelap dan sepi itu. Dan memang hujan pun sudah turun
dengan derasnya.
Bangunan tersebut adalah bekas
pabrik tebu yang dibangun pada jaman belanda dan sekarang sudah tidak
dipakai lagi, paling-paling sesekali dipakai untuk gudang warga.
Keadaan seperti ini membuat Riska menjadi semakin panik, wajahnya mulai
terlihat was-was dan gelisah.
“Tenang.. Tenang.. Kita santai
dulu di sini, daripada basah-basahan sama air hujan mending kita
basah-basahan keringat..”, ujar Parno sambil menyeringai turun dari
tempat kemudi becaknya dan menghampiri Riska yang masih duduk di dalam
becak.
Bagai tersambar petir Riskapun kaget mendengar ucapan Parno tadi.
“A.. Apa maksudnya Pak?”, tanya Riska sambil terbengong-bengong.
“Non
cantik, kamu mau ini?” Parno tiba-tiba menurunkan celana komprangnya,
mengeluarkan penisnya yang telah mengeras dan membesar.
Riska terkejut setengah mati dan tubuhnya seketika lemas ketika melihat pemandangan yang belum pernah dia lihat selama ini.
“J.. Jaangan Pak.. Jangann..” pinta Riska dengan wajah yang memucat.
Sejenak Parno menatap tubuh
Riska yang menggairahkan, dengan posisinya yang duduk itu tersingkaplah
dari balik rok abu-abu seragam SMU-nya kedua paha Riska yang putih
bersih itu. Kaos kaki putih setinggi betis menambah keindahan kaki
gadis itu. Dan di bagian atasnya, kedua buah dada ranum nampak menonjol
dari balik baju putih seragamnya yang berukuran ketat.
“Ampunn Pak.. Jangan Pak..”,
Riska mulai menangis dalam posisi duduknya sambil merapatkan badan ke
sandaran becak, seolah ingin menjaga jarak dengan Parno yang semakin
mendekati tubuhnya.
Tubuh Riska mulai menggigil
namun bukan karena dinginnya udara saat itu, tetapi tatkala
dirasakannya sepasang tangan yang kasar mulai menyentuh pahanya.
Tangannya secara refleks berusaha menampik tangan Parno yang mulai
menjamah paha Riska, tapi percuma saja karena kedua tangan Parno dengan
kuatnya memegang kedua paha Riska.
“Oohh.. Jangann.. Pak..
Tolongg.. Jangann..”, Riska meronta-ronta dengan menggerak-gerakkan
kedua kakinya. Akan tetapi Parno malahan semakin menjadi-jadi,
dicengkeramnya erat-erat kedua paha Riska itu sambil merapatkan
badannya ke tubuh Riska.
Riska pun menjadi mati kutu
sementara isak tangisnya menggema di dalam ruangan yang mulai gelap dan
sepi itu. Kedua tangan kasar Parno mulai bergerak mengurut kedua paha
mulus itu hingga menyentuh pangkal paha Riska. Tubuh Riska menggeliat
ketika tangan-tangan Parno mulai menggerayangi bagian pangkal paha
Riska, dan wajah Riska menyeringai ketika jari-jemari Parno mulai
menyusup masuk ke dalam celana dalamnya.
“Iihh..”, pekikan Riska kembali menggema di ruangan itu di saat jari Parno ada yang masuk ke dalam liang vaginanya.
Tubuh Riska menggeliat kencang
di saat jari itu mulai mengorek-ngorek lubang kewanitaannya. Desah
nafas Parno semakin kencang, dia nampak sangat menikmati adegan
‘pembuka’ ini. Ditatapnya wajah Riska yang megap-megap dengan tubuh
yang menggeliat-geliat akibat jari tengah Parno yang menari-nari di
dalam lubang kemaluannya.
“Cep.. Cep.. Cep..”, terdengar
suara dari bagian selangkangan Riska. Saat ini lubang kemaluan Riska
telah banjir oleh cairan kemaluannya yang mengucur membasahi
selangkangan dan jari-jari Parno.
Puas dengan adegan ‘pembuka’
ini, Parno mencabut jarinya dari lubang kemaluan Riska. Riska nampak
terengah-engah, air matanya juga meleleh membasahi pipinya. Parno
kemudian menarik tubuh Riska turun dari becak, gadis itu dipeluknya
erat-erat, kedua tangannya meremas-remas pantat gadis itu yang sintal
sementara Riska hanya bisa terdiam pasrah, detak jantungnya terasa di
sekujur tubuhnya yang gemetaran itu. Parno juga menikmati wanginya
tubuh Riska sambil terus meremas remas pantat gadis itu.
Selanjutnya Parno mulai
menikmati bibir Riska yang tebal dan sensual itu, dikulumnya bibir itu
dengan rakus bak seseorang yang tengah kelaparan melahap makanan.
“Eemmgghh.. Mmpphh..”, Riska
mendesah-desah di saat Parno melumat bibirnya. Dikulum-kulum,
digigit-gigitnya bibir Riska oleh gigi dan bibir Parno yang kasar dan
bau rokok itu. Ciuman Parno pun bergeser ke bagian leher gadis itu.
“Oohh.. Eenngghh..”, Riska mengerang-ngerang di saat lehernya dikecup dan dihisap-hisap oleh Parno.
Cengkeraman Parno di tubuh Riska
cukup kuat sehingga membuat Riska sulit bernafas apalagi bergerak, dan
hal inilah yang membuat Riska pasrah di hadapan Parno yang tengah
memperkosanya. Setelah puas, kini kedua tangan kekar Parno meraih
kepala Riska dan menekan tubuh Riska ke bawah sehingga posisinya
berlutut di hadapan tubuh Parno yang berdiri tegak di hadapannya.
Langsung saja oleh Parno kepala Riska dihadapkan pada penisnya.
“Ayo.. Jangan macam-macam non cantik.. Buka mulut kamu”, bentak Parno sambil menjambak rambut Riska.
Takut pada bentakan Parno, Riska
tak bisa menolak permintaannya. Sambil terisak-isak dia sedikit demi
sedikit membuka mulutnya dan segera saja Parno mendorong masuk penisnya
ke dalam mulut Riska.
“Hmmphh..”, Riska mendesah lagi
ketika benda menjijikkan itu masuk ke dalam mulutnya hingga pipi Riska
menggelembung karena batang kemaluan Parno yang menyumpalnya.
“Akhh..”
sebaliknya Parno mengerang nikmat. Kepalanya menengadah keatas
merasakan hangat dan lembutnya rongga mulut Riska di sekujur batang
kemaluannya yang menyumpal di mulut Riska.
Riska menangis tak berdaya
menahan gejolak nafsu Parno. Sementara kedua tangan Parno yang masih
mencengkeram erat kepala Riska mulai menggerakkan kepala Riska maju
mundur, mengocok penisnya dengan mulut Riska. Suara berdecak-decak dari
liur Riska terdengar jelas diselingi batuk-batuk.
Beberapa menit lamanya Parno
melakukan hal itu kepada Riska, dia nampak benar-benar menikmati.
Tiba-tiba badan Parno mengejang, kedua tangannya menggerakkan kepala
Riska semakin cepat sambil menjambak-jambak rambut Riska. Wajah Parno
menyeringai, mulutnya menganga, matanya terpejam erat dan..
“Aakkhh..”, Parno melengking, croot.. croott.. crroott..
Seiring
dengan muncratnya cairan putih kental dari kemaluan Parno yang mengisi
mulut Riska yang terkejut menerima muntahan cairan itu. Riska berusaha
melepaskan batang penis Parno dari dalam mulutnya namun sia-sia,
tangan Parno mencengkeram kuat kepala Riska. Sebagian besar sperma
Parno berhasil masuk memenuhi rongga mulut Riska dan mengalir masuk ke
tenggorokannya serta sebagian lagi meleleh keluar dari sela-sela mulut
Riska.
“Ahh”, sambil mendesah lega, Parno mencabut batang kemaluannya dari mulut Riska.
Nampak batang penisnya basah
oleh cairan sperma yang bercampur dengan air liur Riska. Demikian pula
halnya dengan mulut Riska yang nampak basah oleh cairan yang sama.
Riska meski masih dalam posisi terpaku berlutut, namun tubuhnya juga
lemas dan shock setelah diperlakukan Parno seperti itu.
“Sudah Pak.. Sudahh..” Riska
menangis sesenggukan, terengah-engah mencoba untuk ‘bernego’ dengan
Parno yang sambil mengatur nafas berdiri dengan gagahnya di hadapan
Riska.
Nafsu birahi yang masih memuncak
dalam diri Parno membuat tenaganya menjadi kuat berlipat-lipat kali,
apalagi dia telah menenggak jamu super kuat demi kelancaran hajatnya
ini sebelumnya. Setelah berejakulasi tadi, tak lama kemudian nafsunya
kembali bergejolak hingga batang kemaluannya kembali mengacung keras
siap menerkam mangsa lagi.
Parno kemudian memegang tubuh
Riska yang masih menangis terisak-isak. Riska sadar akan apa yang
sebentar lagi terjadi kepadanya yaitu sesuatu yang lebih mengerikan.
Badan Riska bergetar ketika Parno menidurkan tubuh Riska di lantai
gudang yang kotor itu, Riska yang mentalnya sudah jatuh seolah tersihir
mengikuti arahan Parno.
Setelah Riska terbaring, Parno
menyingkapkan rok abu-abu seragam SMU Riska hingga setinggi pinggang.
Kemudian dengan gerakan perlahan, Parno memerosotkan celana dalam putih
yang masih menutupi selangkangan Riska. Kedua mata Parno pun melotot
tajam ke arah kemaluan Riska. Kemaluan yang merangsang, ditumbuhi
rambut yang tidak begitu banyak tapi rapi menutupi bibir vaginanya,
indah sekali.
Parno langsung saja mengarahkan
batang penisnya ke bibir vagina Riska. Riska menjerit ketika Parno
mulai menekan pinggulnya dengan keras, batang penisnya yang panjang dan
besar masuk dengan paksa ke dalam liang vagina Riska.
“Aakkhh..”, Riska menjerit lagi, tubuhnya menggelepar mengejang dan wajahnya meringis menahan rasa pedih di selangkangannya.
Kedua tangan Riska ditekannya di
atas kepala, sementara ia dengan sekuat tenaga melesakkan batang
kemaluannya di vagina Riska dengan kasar dan bersemangat.
“Aaiihh..”, Riska melengking
keras di saat dinding keperawanannya berhasil ditembus oleh batang
penis Parno. Darah pun mengucur dari sela-sela kemaluan Riska.
“Ohhss.. Hhsshh.. Hhmmh.. Eehhghh..” Parno mendesis nikmat.
Setelah berhasil melesakkan batang kemaluannya itu, Parno langsung menggenjot tubuh Riska dengan kasar.
“Oohh.. Oogghh.. Oohh..”, Riska
mengerang-ngerang kesakitan. Tubuhnya terguncang-guncang akibat gerakan
Parno yang keras dan kasar. Sementara Parno yang tidak peduli terus
menggenjot Riska dengan bernafsu. Batang penisnya basah kuyup oleh
cairan vagina Riska yang mengalir deras bercampur darah keperawanannya.
Sekitar lima menit lamanya Parno
menggagahi Riska yang semakin kepayahan itu, sepertinya Parno sangat
menikmati setiap hentakan demi hentakan dalam menyetubuhi Riska, sampai
akhirnya di menit ke-delapan, tubuh Parno kembali mengejang keras,
urat-uratnya menonjol keluar dari tubuhnya yang hitam kekar itu dan
Parno pun berejakulasi.
“Aahh..” Parno memekik panjang
melampiaskan rasa puasnya yang tiada tara dengan menumpahkan seluruh
spermanya di dalam rongga kemaluan Riska yang tengah menggelepar
kepayahan dan kehabisan tenaga karena tak sanggup lagi mengimbangi
gerakan-gerakan Parno.
Dan akhirnya kedua tubuh itupun
kemudian jatuh lunglai di lantai diiringi desahan nafas panjang yang
terdengar dari mulut Parno. Parno puas sekali karena telah berhasil
melaksanakan hajatnya yaitu memperkosa gadis cantik yang selama ini
menghiasi pandangannya dan menggoda dirinya.
Setelah rehat beberapa menit
tepatnya menjelang Isya, akhirnya Parno dengan becaknya kembali
mengantarkan Riska yang kondisinya sudah lemah pulang ke rumahnya.
Karena masih lemas dan akibat rasa sakit di selangkangannya, Riska tak
mampu lagi berjalan normal hingga Parno terpaksa menuntun gadis itu
masuk ke dalam rumahnya.
Suasana di lingkungan rumah yang
sepi membuat Parno dengan leluasa menuntun tubuh lemah Riska hingga
sampai ke teras rumah dan kemudian mendudukkannya di kursi teras.
Setelah berbisik ke telinga Riska bahwa dia berjanji akan datang
kembali untuk menikmati tubuhnya yang molek itu, Parno pun kemudian
meninggalkan Riska dengan mengayuh becaknya menghilang di kegelapan
malam, meninggalkan Riska yang masih terduduk lemas di kursi teras
rumahnya.
Minggu, 13 Desember 2015
KAKAK KELAS KU..
Kisah ini terjadi ketika aku duduk di kelas 2 SMA. Aku bersekolah di
salah satu SMA swasta yang terbaik di kotaku. Setiap hari sabtu, kami
diwajibkan untuk mengikuti kegiatan pramuka. Pertama kali mengikuti
kegiatan pramuka, aku dan beberapa teman sempat melihat ada seorang
kakak pembina yang menarik. Wajahnya sih memang tidak terlalu cakep.
Tapi tubuhnya yang tinggi dan atletis itu sering kali membuat kami
berdecak kagum bahkan tak jarang menelan ludah.
Kebetulan aku menjadi ketua regu, dan setiap kali usai latihan aku harus melaporkan atau pun membantu kakak pembina untuk membereskan segala sesuatunya. Karena reguku sering mengikuti perlombaan Pramuka antar sekolah maka secara tidak langsung hubunganku dengan kakak-kakak pembina pun semakin dekat. Namun kakak yang satu itu sebut saja namanya Andre, dia adalah orang yang sangat cuek.
Setiap selesai latihan aku selalu ikut bergabung dengan kakak-kakak pembina yang lain untuk sekedar bersendau gurau ataupun untuk mempersiapkan materi atau menyusun acara.Aku seirng mencuri-curi pandang pada Kak Andre yang selalu diam seolah tidak pernah merasakan sikapku yang selalu diam-diam memperhatikannya. Dalam hatiku mulai tumbuh perasaan yang lain terhadap Kak Andre. Sampai aku berjanji dalam hati, aku harus bisa menaklukannya. Memang untuk menaklukan hati cowok di sekolahku bukan suatu masalah buatku. Karena aku termasuk memiliki wajah dan body yang di atas rata-rata. Selain itu aku di kenal sebagai siswi yang aktif dan memiliki banyak kelebihan.
Tak terasa sudah satu semester berlalu. Setiap kali usai kegiatan Pramuka aku selalu memperhatikan Kak Andre. Tapi dia tidak menunjukan adanya perubahan sikap. Aku semakin penasaran tentunya. Sehabis penerimaan raport semeter satu. Sekolah mengadakan perkemahan selama 4 hari 2 malam di bumi perkemahan Pacet, Mojokerto. Dan kegiatan ini adalah kegiatan wajib yang harus diikuti semua siswa tanpa terkecuali.
Pada hari yang di tentukan, kami semua berkumpul di sekolah dan berangkat ke perkemahan dengan mengendarai bus-bus yang sudah di sediakan oleh pihak sekolah. Sesampainya di sana, kami langsung menempati lokasi sesuai dengan denah lokasi yang ditentukan. Masing-masing regu mendapat 1 tenda besar dan 1 tenda sedang. Sedangkan di POSKO terdapat tenda super besar 2 buah yang di gunakan untuk berjaga oleh kakak-kakak pembina. Selain itu di beberapa sektor juga terdapat tenda-tenda kecil untuk tempat kakak-kakak pembina berjaga sehingga tidak ada yang bisa melintas dari perkemahan putra ke perkemahan putri dan sebaliknya.
Hari pertama acara berlangsung dengan lancar. Semua sesuai dengan jadwal dan yang direncanakan.Hari kedua juga demikian. Di setiap acara aku juga selalu memperhatikan Kak Andre. Aku juga masih tidak merasakan adanya perubahan dari sikapnya. Pada hari ketiga aku kebagian jadwal mencuci. Sore itu aku turun membawa semua yang perlu dicuci, aku berjalan ke sungai dekat situ. Ternikmat.com Ditemani salah seorang anggota reguku aku pun mencuci. Sore itu tiba-tiba mendung gelap sekali. Aku langsung menyuruh anak buahku untuk kembali ke tenda karena aku ingat tenda dalam keadaan setengah terbuka habis dibersihkan dan anak buah yang lain sedang mengikuti kegiatan. Aku bilang pada Dian, “Sudah, kamu kembali ke tenda saja dan tunggu aku di sana.. keliatannya akan hujan.” Sementara Dian berlari-lari kecil meninggalkanku, aku melanjutkan mencuci yang tinggal sedikit lagi.
Tiba-tiba, tanpa ada tanda-tanda, hujan langsung turun dengan derasnya. Aku pun berlari hendak menuju ke tenda. Karena terburu-buru dan jalanan menjadi licin karena hujan, aku terpeleset. Spontan aku berteriak. Tiba-tiba ada cahaya senter menerpa wajahku. Aku tidak dapat melihat siapa yang berada tepat di depanku, aku jadi takut. Tiba-tiba kudengar suara, “Sedang apa kamu Ria?” suara itu begitu kukenal. Sebelum aku ingat suara itu milik siapa, pria itu mendekatiku. Lalu dia membantuku berdiri. Karena kakiku terkilir aku berteriak kesakitan, “Aduh..” sambil terduduk lagi. Pria itu pun berjongkok di sebelahku baru aku sadar ternyata dia Kak Andre. Aku tercengang dan jadi salah tingkah.
Kemudian kami saling bertatapan sejenak. Begitu dekat wajah kami. Kami saling berpandangan. Mata kami saling menatap begitu dalamnya, sementara hujan deras tetap membasahi kami berdua. Tiba-tiba aku merasakan ada tangan mengusap lembut pipiku. Menyibakan rambutku yang basah dan menutupi sebagian wajahku. Usapannya begitu lembut. Aku benar-benar tak menyangka. Kak Andre yang selama ini kulihat begitu cuek dan seolah tak peduli dengan keadaan sekitarnya bisa begitu lembut. Dan tanpa banyak bicara dia menggendongku.
Sambil berlari menerobos hujan dan kegelapan malam. Kami sampai di tenda posko. Rupanya Kak Andre sedang berjaga di posko dekat dengan tempatku mencuci. Dia membawaku masuk ke dalam tenda. Aku terduduk di sana dan sedikit menangis, aku merintih karena kakiku kurasakan sangat sakit. Kemudian Kak Andre mengambil minyak dari dalam tas yang ada di sana. Ternikmat.com Dia menggosok kakiku yang terkilir sambil dipijat-pijat. Aku sempat memekik beberapa kali. Tapi kemudian kurasakan sakitnya berkurang. Aku pun mengatakan, “Sudah Kak.. sudah mendingan,” suaraku memecah kesunyian berbaur bersama suara hujan yang makin deras dan kilat yang bersautan.
Kemudian Kak Andre duduk di sebelahku. Kami saling bercerita. Aku benar-benar tidak menyangka pria yang selama ini sangat cuek dan tidak peduli itu bisa bercerita panjang lebar. Tiba-tiba dia memegang tanganku. Sambil menatapku dalam-dalam, dia mengatakan kalau dia suka dan sayang padaku. Bagaikan disambar petir yang begitu dahsyat mendengar perkataannya. Aku sangat terkejut juga sangat senang mendengarnya. Apalagi ketika Kak Andre mengatakan bahwa dia ternyata sudah cukup lama suka padaku hanya saja karena pengalamannya sering ditolak maka dia tidak berani mengungkapkannya.
Aku beranikan diri bersandar di pundaknya. Ternyata Kak Andre pun memelukku. Aku tak sadar apa yang terjadi sampai ketika aku sadar mulut kami telah saling berciuman dengan dahsyat. French kiss yang begitu lembut tapi penuh dengan gelora. Belum pernah kurasakan sebelumnya.
Sementara tangan Kak Andre mengusap-usap rambutku yang basah. Lalu turun ke pipiku. Dan lidah kami saling berpagutan. Aku merasakan bibir Kak Andre merambat turun. Dia menciumi leherku. Tubuhku merinding seketika saat kurasakan hangat nafasnya mengalir di leherku begitu kontras dengan dinginnya udara malam itu. Tangan Kak Andre kurasakan menyentuh bahuku. Lalu perlahan turun dan memegang kedua bukitku, diusapnya kedua bukitku yang bersembunyi di balik baju pramukaku. Perlahan di lepasnya kancing bajuku satu persatu. Kemudian direbahkannya aku. Aku sadar, kutahan tangan Kak Andre yang mendorongku.
“Jangan Kak nanti ada yang lihat..” kataku. Tapi Kak Andre menggeleng, “Tenang.. tidak ada yang kemari kok, aku jamin.” Lalu Kak Andre mencium bibirku, sambil tangannya bergerilya di dadaku. Diusap, diremasnya dengan mesra kemudian dia mencium leherku. Aku mendesah, ciumannya turun ke dadaku, dikulumnya dan dihisap, “Uhhmm.. benar-benar nikmat..” rasa hangat mengalir dalam tubuhku. Sambil tangannya meremas-remas buah dadaku, Kak Andre terus mengisap dan menjilat buah dadaku bergantian yang kanan dan kiri.
Kemudian dia melepaskan bajunya. Aku sungguh tercengang melihat tubuhnya yang kekar itu. Tangannya yang kekar, bahunya yang bidang, dadanya yang berotot, perutnya yang sixpack, tak sanggup aku menahan air ludahku untuk tak mengalir saat melihatnya. Kemudian dia melepaskan celana panjangnya sehingga sekarang hanya memakai celana dalam saja.
Kak Andre kembali mengisap kedua bukitku. Sambil tangannya bergerilya, makin lama makin turun, mengusap pahaku. Tangannya bisa bergerilya dengan bebas karena aku masih menggunakan rok Pramuka. Perlahan kurasakan tangannya naik, berusaha menyentuh celana dalamku dan melalui sela-selanya dia mengusap kemaluanku. “Aahh..” sungguh sensasi yang luar biasa, dia mengusap-usap klitorisku, karena tangannya terhambat kemudian dia menarik dan melepaskan celana dan rokku.
Tangannya terus bermain-main di dalam kemaluanku yang kurasakan sudah sangat basah. “Uhhmm..” rasanya aku sudah tak mampu menahan gelora nafsuku lagi. Kak Andre menarik tanganku, mendekati kemaluannya yang sudah berdiri dengan tegak hingga menyembul dari celana dalamnya. Ternikmat.com Aku benar-benar terbelalak dan terpesona melihatnya. Langsung saja kuusap-usap dan kupermainkan kemaluan Kak Andre.
Tiba-tiba kurasakan ada barang basah di kemaluanku. Ternyata Kak Andre memainkan lidahnya. Dijilatnya kemaluanku dan diisap sambil sesekali dia menusuk-nusukan lidahnya bergantian dengan tangannya ke dalam lubang vaginaku. Nafsuku telah bergelora. Aku jadi teringat blue film yang pernah kutonton. Perlahan namun pasti kumasukan kemaluan Kak Andre ke dalam mulutku. “Uhhmm..” Kak Andre mengerang. Aku jilat kepala penis Kak Andre sambil kukocok-kocok batang kemaluannya kuhisap sesekali, sementara Kak Andre tetap mempermainkan kemaluanku dengan lidahnya.
Kami mengambil posisi 69, berdampingan. Kocokanku dan hisapanku makin kuat. “Uhhmm.. nikmat sekali Sayang..” Kak Andre mendesah. Aku pun merasakan nikmat yang luar biasa. Kak Andre mengeluar-masukan jarinya bergantian dengan lidahnya ke dalam kemaluanku. “Uhh Kak.. aku tak tahan lagi.. aku mau sampai Kak..” kurasakan ada sesuatu membasahi kemaluanku dan Kak Andre mengisapnya kuat-kuat kemudian ditelan semuanya. Lalu Kak Andre memutar badan, dia mencium bibirku dengan ganas. Dia menindihku. Kakiku dibukanya dan dia mempermainkan kepala kemaluannya di klitorisku sambil tetap berciuman denganku. Aku merasakan di bawah sana sudah semakin basah.
Tiba-tiba, “Bless..” dan, “Aacchh..” aku memekik, badanku menegang merasakan nikmat yang luar biasa. Kak Andre membiarkan kemaluannya tetap tertancap di dalam tanpa bergerak sedikit pun sampai badanku melemas. Kupeluk erat Kak Andre sambil meneteskan air mata. Kak Andre mengusap air mataku dan menciumiku. Dia bertanya apakah sakit? Aku hanya mengangguk kemudian menggeleng. Aku benar-benar tidak tahu apakah itu sakit atau kenikmatan yang luar biasa. Kak Andre kembali mencium sambil memelukku.
Tiba-tiba nafsuku bergelora kembali setelah sempat terhenti. Kuciumi Kak Andre makin ganas. Perlahan namun pasti Kak Andre menggoyangkan badannya maju mundur dan kemaluannya bergerak keluar masuk. Pertama, perlahan-lahan, makin lama gerakan makin cepat. “Uhh..” aku benar-benar tidak tahan, kemaluan Kak Andre yang begitu panjang, keras dan besar benar-benar membuatku merasakan kenikmatan yang luar biasa. “Uhhm Kak.. aku tak tahann.. aku mau keluar Kak..” Kak Andre bergoyang makin cepat lalu kurasakan kembali kemaluanku basah. 2-0 sudah untuk Kak Andre.
Kemudian aku bangun, aku membalikkan badanku. Sekarang Kak Andre memasukan kemaluannya dari belakang. Aku melihat di dalam tenda bayangan tubuhku dengan Kak Andre sangat indah, hal ini membuatku makin terangsang. Aku memutar kepalaku dan mencium Kak Andre sambil Kak Andre meremas bukitku. Sementara kemaluannya masih terjepit di dalam kemaluanku, begitu luar biasa sensasi yang kurasakan.
Lalu Kak Andre bergoyang dengan cepat. “Uhhmm..” nikmat sekali kurasakan, seolah kemaluan Kak Andre begitu terjepit di dalam kemaluanku. Kak Andre bergoyang makin cepat, makin cepat. Kemaluannya serasa menyodok-nyodok rahimku. “Ohh God..” aku tak tahan lagi, kepalaku bergeleng ke kanan ke kiri tak kuasa menahan nikmat yang luar biasa. Goyangan Kak Andre makin cepat, keluar masuk, keluar masuk, kepala terasa mulai pusing. Aku mencengkeram besi yang menopang tenda. “Ah.. Aku tak tahan Kak.. keluarkan cepat,” kataku.
Tiba-tiba kurasakan tubuhku mengejang dengan dahsyat. “Kakk..” rintihku. Dan, “Crott.. crott..” Air mani Kak Andre kurasakan menembak rahimku begitu hangat mengalir deras dalam rahimku. Tubuhku lunglai lemas. Kak Andre menciumku dan mengatakan kalau dia sangat sayang padaku. Ternikmat.com Aku pun tertidur sampai kemudian Kak Andre membangunkanku ketika hujan sudah berhenti, maka aku pun kembali ke tendaku sendiri dengan membawa kenangan yang tak terlupakan.
Hubungan mesum kami terus berlanjut sejak saat itu. Begitu selesai kuliahnya, Kak Andre melamarku untuk menjadi istrinya. Kini kami hidup bahagia dengan 2 orang anak balita yang tampan dan lucu-lucu.
Tamat
Kebetulan aku menjadi ketua regu, dan setiap kali usai latihan aku harus melaporkan atau pun membantu kakak pembina untuk membereskan segala sesuatunya. Karena reguku sering mengikuti perlombaan Pramuka antar sekolah maka secara tidak langsung hubunganku dengan kakak-kakak pembina pun semakin dekat. Namun kakak yang satu itu sebut saja namanya Andre, dia adalah orang yang sangat cuek.
Setiap selesai latihan aku selalu ikut bergabung dengan kakak-kakak pembina yang lain untuk sekedar bersendau gurau ataupun untuk mempersiapkan materi atau menyusun acara.Aku seirng mencuri-curi pandang pada Kak Andre yang selalu diam seolah tidak pernah merasakan sikapku yang selalu diam-diam memperhatikannya. Dalam hatiku mulai tumbuh perasaan yang lain terhadap Kak Andre. Sampai aku berjanji dalam hati, aku harus bisa menaklukannya. Memang untuk menaklukan hati cowok di sekolahku bukan suatu masalah buatku. Karena aku termasuk memiliki wajah dan body yang di atas rata-rata. Selain itu aku di kenal sebagai siswi yang aktif dan memiliki banyak kelebihan.
Tak terasa sudah satu semester berlalu. Setiap kali usai kegiatan Pramuka aku selalu memperhatikan Kak Andre. Tapi dia tidak menunjukan adanya perubahan sikap. Aku semakin penasaran tentunya. Sehabis penerimaan raport semeter satu. Sekolah mengadakan perkemahan selama 4 hari 2 malam di bumi perkemahan Pacet, Mojokerto. Dan kegiatan ini adalah kegiatan wajib yang harus diikuti semua siswa tanpa terkecuali.
Pada hari yang di tentukan, kami semua berkumpul di sekolah dan berangkat ke perkemahan dengan mengendarai bus-bus yang sudah di sediakan oleh pihak sekolah. Sesampainya di sana, kami langsung menempati lokasi sesuai dengan denah lokasi yang ditentukan. Masing-masing regu mendapat 1 tenda besar dan 1 tenda sedang. Sedangkan di POSKO terdapat tenda super besar 2 buah yang di gunakan untuk berjaga oleh kakak-kakak pembina. Selain itu di beberapa sektor juga terdapat tenda-tenda kecil untuk tempat kakak-kakak pembina berjaga sehingga tidak ada yang bisa melintas dari perkemahan putra ke perkemahan putri dan sebaliknya.
Hari pertama acara berlangsung dengan lancar. Semua sesuai dengan jadwal dan yang direncanakan.Hari kedua juga demikian. Di setiap acara aku juga selalu memperhatikan Kak Andre. Aku juga masih tidak merasakan adanya perubahan dari sikapnya. Pada hari ketiga aku kebagian jadwal mencuci. Sore itu aku turun membawa semua yang perlu dicuci, aku berjalan ke sungai dekat situ. Ternikmat.com Ditemani salah seorang anggota reguku aku pun mencuci. Sore itu tiba-tiba mendung gelap sekali. Aku langsung menyuruh anak buahku untuk kembali ke tenda karena aku ingat tenda dalam keadaan setengah terbuka habis dibersihkan dan anak buah yang lain sedang mengikuti kegiatan. Aku bilang pada Dian, “Sudah, kamu kembali ke tenda saja dan tunggu aku di sana.. keliatannya akan hujan.” Sementara Dian berlari-lari kecil meninggalkanku, aku melanjutkan mencuci yang tinggal sedikit lagi.
Tiba-tiba, tanpa ada tanda-tanda, hujan langsung turun dengan derasnya. Aku pun berlari hendak menuju ke tenda. Karena terburu-buru dan jalanan menjadi licin karena hujan, aku terpeleset. Spontan aku berteriak. Tiba-tiba ada cahaya senter menerpa wajahku. Aku tidak dapat melihat siapa yang berada tepat di depanku, aku jadi takut. Tiba-tiba kudengar suara, “Sedang apa kamu Ria?” suara itu begitu kukenal. Sebelum aku ingat suara itu milik siapa, pria itu mendekatiku. Lalu dia membantuku berdiri. Karena kakiku terkilir aku berteriak kesakitan, “Aduh..” sambil terduduk lagi. Pria itu pun berjongkok di sebelahku baru aku sadar ternyata dia Kak Andre. Aku tercengang dan jadi salah tingkah.
Kemudian kami saling bertatapan sejenak. Begitu dekat wajah kami. Kami saling berpandangan. Mata kami saling menatap begitu dalamnya, sementara hujan deras tetap membasahi kami berdua. Tiba-tiba aku merasakan ada tangan mengusap lembut pipiku. Menyibakan rambutku yang basah dan menutupi sebagian wajahku. Usapannya begitu lembut. Aku benar-benar tak menyangka. Kak Andre yang selama ini kulihat begitu cuek dan seolah tak peduli dengan keadaan sekitarnya bisa begitu lembut. Dan tanpa banyak bicara dia menggendongku.
Sambil berlari menerobos hujan dan kegelapan malam. Kami sampai di tenda posko. Rupanya Kak Andre sedang berjaga di posko dekat dengan tempatku mencuci. Dia membawaku masuk ke dalam tenda. Aku terduduk di sana dan sedikit menangis, aku merintih karena kakiku kurasakan sangat sakit. Kemudian Kak Andre mengambil minyak dari dalam tas yang ada di sana. Ternikmat.com Dia menggosok kakiku yang terkilir sambil dipijat-pijat. Aku sempat memekik beberapa kali. Tapi kemudian kurasakan sakitnya berkurang. Aku pun mengatakan, “Sudah Kak.. sudah mendingan,” suaraku memecah kesunyian berbaur bersama suara hujan yang makin deras dan kilat yang bersautan.
Kemudian Kak Andre duduk di sebelahku. Kami saling bercerita. Aku benar-benar tidak menyangka pria yang selama ini sangat cuek dan tidak peduli itu bisa bercerita panjang lebar. Tiba-tiba dia memegang tanganku. Sambil menatapku dalam-dalam, dia mengatakan kalau dia suka dan sayang padaku. Bagaikan disambar petir yang begitu dahsyat mendengar perkataannya. Aku sangat terkejut juga sangat senang mendengarnya. Apalagi ketika Kak Andre mengatakan bahwa dia ternyata sudah cukup lama suka padaku hanya saja karena pengalamannya sering ditolak maka dia tidak berani mengungkapkannya.
Aku beranikan diri bersandar di pundaknya. Ternyata Kak Andre pun memelukku. Aku tak sadar apa yang terjadi sampai ketika aku sadar mulut kami telah saling berciuman dengan dahsyat. French kiss yang begitu lembut tapi penuh dengan gelora. Belum pernah kurasakan sebelumnya.
Sementara tangan Kak Andre mengusap-usap rambutku yang basah. Lalu turun ke pipiku. Dan lidah kami saling berpagutan. Aku merasakan bibir Kak Andre merambat turun. Dia menciumi leherku. Tubuhku merinding seketika saat kurasakan hangat nafasnya mengalir di leherku begitu kontras dengan dinginnya udara malam itu. Tangan Kak Andre kurasakan menyentuh bahuku. Lalu perlahan turun dan memegang kedua bukitku, diusapnya kedua bukitku yang bersembunyi di balik baju pramukaku. Perlahan di lepasnya kancing bajuku satu persatu. Kemudian direbahkannya aku. Aku sadar, kutahan tangan Kak Andre yang mendorongku.
“Jangan Kak nanti ada yang lihat..” kataku. Tapi Kak Andre menggeleng, “Tenang.. tidak ada yang kemari kok, aku jamin.” Lalu Kak Andre mencium bibirku, sambil tangannya bergerilya di dadaku. Diusap, diremasnya dengan mesra kemudian dia mencium leherku. Aku mendesah, ciumannya turun ke dadaku, dikulumnya dan dihisap, “Uhhmm.. benar-benar nikmat..” rasa hangat mengalir dalam tubuhku. Sambil tangannya meremas-remas buah dadaku, Kak Andre terus mengisap dan menjilat buah dadaku bergantian yang kanan dan kiri.
Kemudian dia melepaskan bajunya. Aku sungguh tercengang melihat tubuhnya yang kekar itu. Tangannya yang kekar, bahunya yang bidang, dadanya yang berotot, perutnya yang sixpack, tak sanggup aku menahan air ludahku untuk tak mengalir saat melihatnya. Kemudian dia melepaskan celana panjangnya sehingga sekarang hanya memakai celana dalam saja.
Kak Andre kembali mengisap kedua bukitku. Sambil tangannya bergerilya, makin lama makin turun, mengusap pahaku. Tangannya bisa bergerilya dengan bebas karena aku masih menggunakan rok Pramuka. Perlahan kurasakan tangannya naik, berusaha menyentuh celana dalamku dan melalui sela-selanya dia mengusap kemaluanku. “Aahh..” sungguh sensasi yang luar biasa, dia mengusap-usap klitorisku, karena tangannya terhambat kemudian dia menarik dan melepaskan celana dan rokku.
Tangannya terus bermain-main di dalam kemaluanku yang kurasakan sudah sangat basah. “Uhhmm..” rasanya aku sudah tak mampu menahan gelora nafsuku lagi. Kak Andre menarik tanganku, mendekati kemaluannya yang sudah berdiri dengan tegak hingga menyembul dari celana dalamnya. Ternikmat.com Aku benar-benar terbelalak dan terpesona melihatnya. Langsung saja kuusap-usap dan kupermainkan kemaluan Kak Andre.
Tiba-tiba kurasakan ada barang basah di kemaluanku. Ternyata Kak Andre memainkan lidahnya. Dijilatnya kemaluanku dan diisap sambil sesekali dia menusuk-nusukan lidahnya bergantian dengan tangannya ke dalam lubang vaginaku. Nafsuku telah bergelora. Aku jadi teringat blue film yang pernah kutonton. Perlahan namun pasti kumasukan kemaluan Kak Andre ke dalam mulutku. “Uhhmm..” Kak Andre mengerang. Aku jilat kepala penis Kak Andre sambil kukocok-kocok batang kemaluannya kuhisap sesekali, sementara Kak Andre tetap mempermainkan kemaluanku dengan lidahnya.
Kami mengambil posisi 69, berdampingan. Kocokanku dan hisapanku makin kuat. “Uhhmm.. nikmat sekali Sayang..” Kak Andre mendesah. Aku pun merasakan nikmat yang luar biasa. Kak Andre mengeluar-masukan jarinya bergantian dengan lidahnya ke dalam kemaluanku. “Uhh Kak.. aku tak tahan lagi.. aku mau sampai Kak..” kurasakan ada sesuatu membasahi kemaluanku dan Kak Andre mengisapnya kuat-kuat kemudian ditelan semuanya. Lalu Kak Andre memutar badan, dia mencium bibirku dengan ganas. Dia menindihku. Kakiku dibukanya dan dia mempermainkan kepala kemaluannya di klitorisku sambil tetap berciuman denganku. Aku merasakan di bawah sana sudah semakin basah.
Tiba-tiba, “Bless..” dan, “Aacchh..” aku memekik, badanku menegang merasakan nikmat yang luar biasa. Kak Andre membiarkan kemaluannya tetap tertancap di dalam tanpa bergerak sedikit pun sampai badanku melemas. Kupeluk erat Kak Andre sambil meneteskan air mata. Kak Andre mengusap air mataku dan menciumiku. Dia bertanya apakah sakit? Aku hanya mengangguk kemudian menggeleng. Aku benar-benar tidak tahu apakah itu sakit atau kenikmatan yang luar biasa. Kak Andre kembali mencium sambil memelukku.
Tiba-tiba nafsuku bergelora kembali setelah sempat terhenti. Kuciumi Kak Andre makin ganas. Perlahan namun pasti Kak Andre menggoyangkan badannya maju mundur dan kemaluannya bergerak keluar masuk. Pertama, perlahan-lahan, makin lama gerakan makin cepat. “Uhh..” aku benar-benar tidak tahan, kemaluan Kak Andre yang begitu panjang, keras dan besar benar-benar membuatku merasakan kenikmatan yang luar biasa. “Uhhm Kak.. aku tak tahann.. aku mau keluar Kak..” Kak Andre bergoyang makin cepat lalu kurasakan kembali kemaluanku basah. 2-0 sudah untuk Kak Andre.
Kemudian aku bangun, aku membalikkan badanku. Sekarang Kak Andre memasukan kemaluannya dari belakang. Aku melihat di dalam tenda bayangan tubuhku dengan Kak Andre sangat indah, hal ini membuatku makin terangsang. Aku memutar kepalaku dan mencium Kak Andre sambil Kak Andre meremas bukitku. Sementara kemaluannya masih terjepit di dalam kemaluanku, begitu luar biasa sensasi yang kurasakan.
Lalu Kak Andre bergoyang dengan cepat. “Uhhmm..” nikmat sekali kurasakan, seolah kemaluan Kak Andre begitu terjepit di dalam kemaluanku. Kak Andre bergoyang makin cepat, makin cepat. Kemaluannya serasa menyodok-nyodok rahimku. “Ohh God..” aku tak tahan lagi, kepalaku bergeleng ke kanan ke kiri tak kuasa menahan nikmat yang luar biasa. Goyangan Kak Andre makin cepat, keluar masuk, keluar masuk, kepala terasa mulai pusing. Aku mencengkeram besi yang menopang tenda. “Ah.. Aku tak tahan Kak.. keluarkan cepat,” kataku.
Tiba-tiba kurasakan tubuhku mengejang dengan dahsyat. “Kakk..” rintihku. Dan, “Crott.. crott..” Air mani Kak Andre kurasakan menembak rahimku begitu hangat mengalir deras dalam rahimku. Tubuhku lunglai lemas. Kak Andre menciumku dan mengatakan kalau dia sangat sayang padaku. Ternikmat.com Aku pun tertidur sampai kemudian Kak Andre membangunkanku ketika hujan sudah berhenti, maka aku pun kembali ke tendaku sendiri dengan membawa kenangan yang tak terlupakan.
Hubungan mesum kami terus berlanjut sejak saat itu. Begitu selesai kuliahnya, Kak Andre melamarku untuk menjadi istrinya. Kini kami hidup bahagia dengan 2 orang anak balita yang tampan dan lucu-lucu.
Tamat
Langganan:
Postingan (Atom)